Breaking News:

Virus Corona

Jaga Kesehatan Mental Anak Selama Isolasi Mandiri Covid-19, Ini Tips untuk Orang Tua

Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia juga berimplikasi terhadap peningkatan kasus Covid-19 pada anak-anak.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Educare.co.uk
Ilustrasi anak 

TRIBUNWOW.COM - Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia juga berimplikasi terhadap peningkatan kasus Covid-19 pada anak-anak.

Sama dengan orang dewasa, anak-anak yang tanpa gejala dan gejala ringan juga bisa menjalani isolasi mandiri

Selama menjalani isolasi mandiri, hal yang perlu diperhatikan selain kesehatan fisik pasien juga adalah masalah kesehatan mental. 

Masalah kesehatan mental sendiri mengalami kelonjakan di masa pandemi Covid-19

Gejala yang biasa dilaporkan ialah masalah kesulitan tidur atau perasaan cemas yang berlebih. 

Selain pada orang dewasa, anak-anak juga memiliki potensi mengalami gangguan kesehatan mental selama masa isolasi mandiri

"Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan masalah kesejatan jiwa pada masa pandemi ini, di dapatkan data bahwa pada wanita 71 persen, laki-laki 29 persen, dan anak-anak 28 persen mengalami gangguan kesehatan mental," kata Spesialis Kedokteran Jiwa RSUI, dr. Kristiane Siahaan, Sp.KJ, dalam diskusi virtual yang tayang di Youtube RSUI pada Senin (28/7/2021). 

Dia menerangkan kembali bahwa sehat mental merupakan kondisi seseorang atau individu yang dapat menerima kenyataan yang baik atau buruk. 

Baca juga: Bisa Ganggu Nafsu Makan saat Isoman Covid-19, Ini 7 Jenis Hal yang Baik Dikonsumsi saat Mual

Masalah kesehatan mental yang biasanya terjadi seputar trauma psikologis, cemas, dan depresi. 

Secara umum, biasanya pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri, akan mengalami kecemasan mengenai beberapa hal.

1. Takut menularkan ke anggota keluarga yang lain.

2. Takut perburukan kesehatan dan tidak mendapak akses ke fasilitas kesehatan.

3. Kesepian dan kebosanan.

Sedangkan biasanya anak-anak akan mengalami masalah kesehatan mental karena merasa tidak nyaman karena kondisinya.

Seperti kebosananan karena terus-menerus berada di satu ruangan untuk isolasi mandiri dan tidak bisa bertemu teman-teman yang mungkin terlihat asik bermain. 

"Sehingga trik yang bisa kita lakukan adalah dengan membuat anak merasa lebih nyaman," jelsanya. 

Dia menganjurkan untuk memberinya beberapa kegiatan yang menyenangkan. 

Misalnya bermain game bersama teman-teman, memfasilitasi video call kepada teman-temannya, dan kegiatan lain yang sekiranya bisa dilakukan anak. 

Tetapi orang tua juga perlu berhati-hati jika membiarkan anaknya bermain gadget terlalu lama. 

Menurutnya itu akan menimbulkan masalah baru. 

"Yang kita khawatirkan adalah kondisi ketergantungan gadget, sehingga memang disaat seperti ini dibutuhkan kebijakan orang tua untuk melakukan pembagian waktu yang cukup tegas," jelasnya. 

Selain itum orang tua juga perlu memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan fase perkembangan anak.

Di situ, kebutuhan anak akan berbeda-beda tergantung di fase mana ia berada. 

Baca juga: Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19, Waspada 4 Kondisi Berikut saat Isolasi Mandiri di Rumah

Baca juga: Kata Pakar soal Gizi yang Dibutuhkan dan Pentingnya Terapi Gizi pada Pasien Covid-19 saat Isoman

Anak yang kemungkinan mengalami kecemasan ketika isolasi mandiri adalah anak usia yang ingin menginjak remaja. 

"Karena pada saat seperti ini anak-anak bukan hanya membutuhkan kehidupan di lingkup keluarga saja karena mereka sudah membutuhkan lingkup teman-teman yang lebih banyak," ujarnya.

Di fase menuju ke arah remaja, anak-anak memiliki kebutuhan pengakuan terhadap dirinya. 

Sehingga ketika mereka diminta melakukan isolasi mandiri anak akan mengalami masalah. 

Ciri yang bisa dikenali ketika anak mulai mengalami masalah adalah seperti jadi cepat marah, ketus jika diajak bicara, tidak mau diminta melakukan apapun bahkan untuk perawatan dirinya.

"Ini berarti kita sudah mengenali adanya gangguan mental pada anak ini," jelasnya. 

Fase ini mungkin memang berat bagi orang tua dan anak, tetapi orang tua perlu bisa membuat suasana menjadi lebih nyaman bagi orang tua sendiri dan bagi anaknya. 

Di sini orang tua perlu memahami keadaan dan mengenali realita yang ada. 

Selain itu, untuk mencegah anak mengalami gangguan kesehatan mental ada beberapa tips yang bisa dilakukan. 

1. Orang tua perlu tetap tenang dan tidak panik menghadapi isolasi mandiri

2. Tetap ajak anak terhubung dengan orang lain.

3. Berikan waktu untuk berbicara dengan anak dan bicarakan apa yang menjadi masalah anak. 

4. Kerjasama dengan berbagai pihak yang bisa membantu.

5. Jika anak memang dalam masalah, cobalah meminta pendampingan dari tenaga profesional.  

(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Isolasi Madiiri Lainnya

Tags:
Kesehatan Mentalisolasi mandiriCovid-19Virus CoronaVaksinasiWHO
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved