Virus Corona
Perawat Tersangka Suntik Vaksin Kosong di Pluit Menangis saat Minta Maaf, EO: Saya Tidak Ada Niat
Tersangka penyuntikan vaksin kosong di Pluit, Jakarta Utara, menangis sesenggukan dan menyesali perbuatannya.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
"Saya akan mengikuti segala proses, akan saya jalani," ujar EO.
"Saya mohon maaf. Hari itu saya vaksin 599 orang, saya minta maaf," ujarnya sambil mengusap air mata.
Baca juga: Fakta Viral Dugaan Penyuntikan Vaksin Covid-19 Kosong, Ini Kata Polisi hingga Kasudinkes Jakut
Terancam Satu Tahun Penjara
Terkait hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan bahwa EO telah lalai.
Pasalnya, EO tidak mengecek kembali bahwa jarum suntiknya kosong sebelum memvaksin BLP, peserta yang terlihat dalam video viral.
"Jadi, kelalaiannya berawal memang bahwa yang bersangkutan hari itu dia sudah 599," ucap Yusri dalam konferensi pers.
"Dia merasa bahwa dia memang lalai dia, tidak memeriksa lagi. Itu yang dia sampaikan," ia menambahkan.
Kasus vaksin kosong itu menjasi sorotan setelah saat video EO menyuntikkan vaksin kepada siswa berinisial BLP, viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, EO terlihat menyuntikkan jarum kosong atau tanpa cairan vaksin ke lengan kiri BLP.
"Kejadiannya sekitar tanggal 6 (Agustus), yang sempat divideokan orangtuanya (BLP) sendiri atau ibunya sendiri," kata Yusri.
Berbekal video viral yang beredar, aparat Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara kemudian melakukan penyelidikan.
Polisi menelusuri sekolah yang menyelenggarakan vaksinasi dan mencari keberadaan penyuntik vaksin kosong seperti di dalam video.
Dari situ, polisi kemudian mengamankan EO yang tak lain adalah tenaga kesehatan dalam video viral tersebut.
"Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara berhasil mengamankan saudari EO inisialnya."
"Ini adalah tenaga kesehatan yang pada saat itu melakukan penyuntikan sesuai di video viral tersebut," jelas Yusri.