Breaking News:

Virus Corona

Hindari Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini seusai Isolasi Mandiri Covid-19, Turunkan Imun-Picu Peradangan

Pasien Covid-19 tetap dianjurkan menjalani diet sehat ketika baru sembuh dari Covid-19 atau baru selesai menjalani isolasi mandiri. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
Kompas.com/Kristianto Purnomo
Ilustrasi Gula Pasir. 

TRIBUNWOW.COM - Pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan bisa menjalani isolasi mandiri di rumah. 

Selama masa isolasi mandiri di rumah, pasien yang terinfeksi Covid-19 perlu mengonsumsi makan makanan bergizi untuk membantu pemulihan dan mencegah perburukan kesehatan. 

Pasien juga tetap dianjurkan menjalani diet sehat ketika baru sembuh dari Covid-19 atau baru selesai menjalani isolasi mandiri

Karena sistem kekebalan atau sistem imun baru selesai bekerja keras melawan virus Covid-19

Selain memakan makanan yang bergizi cukup, diet sehat juga perlu menghindari beberapa makanan yang bisa mengganggu kesehatan. 

Baca juga: Akses Data Rahasia Lab Wuhan, Intelijen AS Pelajari Asal-usul Penyebab Wabah Covid-19

Bagi pasien Covid-19 atau yang baru sembuh dari Covid-19, ada beberapa makanan yang baiknya dihindari untuk dikonsumsi terutama makan makanan yang bisa memicu peradangan atau sesak napas. 

Spesialis Gizi Klinik, dr. Feni Nugraha, M.Gizi, Sp.GK, mengungkap beberapa jenis makanan yang baiknya dihindari pascasembuh dari Covid-19

1. Makanan Tinggi Gula

"Hati-hati makan makanan yang tinggi akan gula terutama selama pandemi Covid-19," ujarnya dalam tayangan YouTube lifestyleOne pada, Kamis (5/8/2021).

Terutama orang yang baru sembuh dari Covid-19 dianjurkan untuk menghindari sementara makanan yang tinggi akan gula. 

Makanan tinggi gula dikatakan dapat bisa menyebabkan peradangan di dalam tubuh. 

"Teruma kan ketika terinfeksi Covid akan diproduksi sitokin pro inflamasi yang menyebabkan peradangan, bahkan kalau bertambah berat bisa terjadi yang namanya badai sitokin, nah ini harus hati-hati," jelasnya. 

Karena itu, ketika baru sembuh dari Covid-19 lebih baik menghindari makanan yang bisa memicu kembali peradangan. 

Makanan tinggi gula juga sebenarnya tidak direkomendasikan bagi pasien yang terinfeksi Covid-19

Selain bisa memicu terjadinya peradangan, makanan tinggi gula juga dapat mengganggu daya tahan tubuh. 

Baca juga: Akses Data Rahasia Lab Wuhan, Intelijen AS Pelajari Asal-usul Penyebab Wabah Covid-19

Baca juga: Baik Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri, Berikut Manfaat Herbal Kunyit bagi Pasien Covid-19

"Dia mengganggu kerja dari sel darah putih, dia juga bisa mengganggu keseimbangan bakteri di usus kita, dan 70 persen padalah sistem daya tahan tubuh kita adanya di saluran cerna," jelasnya.

Rekomendasi dari Kementerian Kesehatan terkait batasan konsumsi gula per harinya adalah sebesar 50 gram per hari atau setara dengan empat sendok makan gula. 

Menurutnya rasa manis yang sehat bisa didapatkan dari buah-buahan. 

2. Makanan Pedas

Selain makanan tinggi gula, dia juga menyarankan agar seseorang yang baru sembuh dari Covid-19 untuk membatasi makanan pedas. 

"Jadi hati-hati tuh tergantung toleransi masing-masing kalau pascaterinfeksi memang ada keluhan di saluran cerna, ada sakit maag, ada sakit sambung, ada GERD, itu harus batasi makanan pedas," jelasnya. 

Dia juga menjelaskan, memang tidak ada hubungan langsung antara makanan pedas dan sesak napas. 

Tetapi makanan pedas bisa menaikkan asam lambung dan mengiritasi lambung hal itu yang bisa memicu sakit maag dan memicu gejala GERD.

Salah satu gejala GERD itu bisa menyebabkan sensasi terbakar di dada, nyeri dada, dan salah satunya sesak napas.   

3. Konsumsi Garam Berlebih

Selain kedua jenis konsumsi si atas ada juga beberapa makanan lain yang perlu dihindari karena sifatnya menurunkan imunitas tubuh.

Dilansir dari Healthline, salah satu jenis konsumsi yang bisa menurunkan imun adalah mengkonsumsi garam berlebih.

Peradangan dapat menjadi faktor risiko dalam tingkat gejala Covid-19.

Konsumsi garam yang berlebihan dapat memperburuk peradangan pembuluh darah.

WHO merekomendasikan agar kita mengonsumsi garam kurang dari lima gram per hari.

Sesuatu yang dapat dicapai dengan menyiapkan dan mengonsumsi makanan segar.

Di banyak negara, 50-75% asupan garam berasal dari bahan asli makanan yang terkandung dalam makanan olahan, bukan dari yang ditambahkan secara pribadi.

Untuk itu hindari menambahkan garam ekstra saat memasak, bereksperimenlah dengan bumbu rempah untuk menambah cita rasa.

4. Makanan Berlemak

Hal yang perlu dihindari selanjutnya adalah makanan berlemak khususnya lemak jenuh.

Lemak jenuh adalah unsur lain yang dapat meningkatkan peradangan, mengingat lemak jenuh menyebabkan peradangan pada jaringan lemak.

Oleh karena itu, konsumsi lemak jenuh dianjurkan tidak melebihi 10% dari asupan kalori harian kita.

Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak jenuh adalah keju dan daging merah.

Pasien Covid-19 lebih dianjurkan mencukupi kebutuhan lemak dari lemak yang lebih sehat yang bisa ditemukan pada telur, ikan berlemak, kacang-kacangan, dan alpukat.

5. Hindari Makanan atau Minuman Mengandung Alkohol

Dikutip dari situs WHO, Alkohol bukan hanya zat yang dapat menghilangkan kesadaran dan membuat ketergantungan.

Alkohol tidak memiliki batas aman untuk dikonsumsi dan menkonsumsi alkohol juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Konsumsi alkohol juga diketahui meningkatkan gejala depresi, kecemasan, ketakutan, dan kepanikan.

Dalam hal tertentu gejala itu dapat meningkat selama isolasi mandiri, meskipun Anda mungkin berpikir bahwa itu akan membantu Anda mengatasi stres. 

Tonton tayangan selengkapnya di:

(TribunWow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Isolasi Mandiri Lainnya

Tags:
Covid-19Virus CoronaTips Isolasi Mandiriisolasi mandiriGulalemak
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved