Tak Mau Kena Nasib Sial, Pria di Jember Beri Wafer Berisi Silet hingga Paku ke Anak-anak

TRIBUNWOW.COM - Aksi bengis dilakukan oleh AB (42) seorang pria asal Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

AB ditangkap karena aksinya memberikan makanan berisi benda-benda berbahaya kepada anak-anak kecil di Kecamatan Patrang, pada Sabtu (31/7/2021) lalu.

Makanan yang diberikan oleh pelaku berupa wafer yang di dalamnya terdapat pecahan kaca, paku, hingga patahan silet.

Baca juga: Sosok Penjual Bensin yang Viral Gratiskan Bensin Dagangannya untuk Bantu Seorang Pria: Lemah Lembut

Baca juga: Geger Sumbangan Rp 2 Triliun, Hotman Paris Sebut Bukan Kasus Keonaran: Jadi Hiburan Ibu-ibu di Rumah

Dikutip TribunWow.com dari TribunMadura.com, pelaku akhirnya diamankan di sebuah warung di RSD dr. Soebandi Jember.

"Kami melakukan penyelidikan bersama Polsek Patrang, langsung bergerak cepat untuk menelusuri terduga pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Selasa (3/8/2021).

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami apa alasan pelaku tega mengancam keselamatan nyawa para bocah-bocah tak bersalah tersebut.

Sementara ini diketahui, pelaku melakukan hal tersebut untuk tolak bala atau tolak balak.

Dikutip dari website Universitas Syiah Kuala, Aceh, tolak bala adalah satu dari beberapa tradisi masyarakat Aceh yang intinya dilakukan untuk menghindari penyakit, hal-hal buruk, hingga musibah.

Tradisi tolak bala dilakukan dengan beragam cara, mulai dari dzikir, mandi, makan-makan, hingga syukuran.

"Namun masih kami dalami motifnya," tegas AKP Komang Yogi.

Hampir Dimakan

Kasus ini terungkap setelah seorang warga atas nama M Yasin (48) melapor ke Polsek Patrang.

Yasin melapor kalau anaknya mendapatkan wafer yang isinya benda berbahaya yakni paku kecil dan pecahan benda keras yang diduga pecahan silet.

Ia bercerita, anaknya itu mengatakan telah diberi wafer oleh seseorang.

Baca juga: Viral Mobil Sedan Dituduh Halangi Ambulans sampai Buat Pasien Meninggal, Ternyata Cuma Bualan

Setelah itu sang anak membuka wafer itu untuk dimakan.