Virus Corona
Dianjurkan Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri, Ini Peran Vitamin C bagi Kesehatan Pasien Covid-19
Vitamin C merupakan jenis nutrisi yang sering dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh manusia.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Vitamin C merupakan jenis nutrisi yang sering dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh manusia.
Untuk itu pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri dianjurkan untuk mengkosumsi vitamin C dalam dosis tertentu selama masa penyembuhan.
Dengan mengonsumsi vitamin C, maka dapat meningkatkan kerja sel darah putih, mengurangi kerusakan jaringan dan sel, serta mengurangi perkembangbiakan virus.
Untuk masyarakat Indonesia, angka kecukupan gizi (AKG) vitamin C adalah 90 mg/hari untuk laki-laki di atas usia 15 tahun dan 75 mg/hari untuk perempuan di atas usia 15 tahun.
Baca juga: Alami Sesak Napas saat Isolasi Mandiri karena Covid-19? Kenali Tanda-tanda Bahaya Ini
Baca juga: Pendonor Bisa Hidup Lebih Lama, Ini Manfaat Donor Plasma Konvalesen ke Pasien Covid-19
Orang yang sedang sakit, termasuk terinfeksi Covid-19 juga membutuhkan asupan vitamin C yang lebih karena adanya proses peradangan dan metabolisme yang meningkat.
Vitamin C juga bisa didapat dari berbagai sayur dan buah terutama yang berwarna cerah.
Selain itu, dilansir dari Cochrane Library, ada dua studi yang menggabungkan hasil penelitian tentang vitamin C.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa suplemen vitamin C secara signifikan dapat mengurangi kasus pneumonia dan flu, yang juga bisa menjadi gejala pada pasien Covid-19.
Penelitian menunjukkan, minum suplemen vitamin C sebanyak 200 mg atau lebih setiap hari, efektif mengurangi tingkat keparahan pilek biasa.
Selain itu, durasi infeksi saluran pernapasan pada anak-anak berusia tiga bulan hingga 18 tahun dapat berkurang saat rajin minum vitamin C.
Tetapi perlu diingat bahwa vitamin C bukan merupakan obat yang secara signifikan dapat mengobati pasien Covid-19 atau mencegah seseorang kebal terhadap Covid-19.
“Ya memang betul vitamin C bisa meningkatkan sistem imunitas tubuh. Tapi, bukan berarti seseorang benar-benar aman dari virus corona. Kalau sudah minum vitamin C atau suntik vitamin C, namun tetap berkeliaran dan berkumpul beramai-ramai, ya, risiko terkena virus corona tetap tinggi,” kata dr. Devia Irine Putri, promotor kesehatan Klikdokter.
“Kalau seseorang sakit, maka daya tahan tubuhnya akan menurun, dan untuk meningkatkan kembali sistem imunitasnya, maka pemberian vitamin C bisa jadi solusinya, ini pun diberikan jika pasiennya memiliki sakit yang parah dan kehilangan banyak vitamin C."
“Tapi kalau kebutuhan vitamin C nya masih tercukupi, maka pemberian vitamin C berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatannya,” tambah dr. Devia.
Baca juga: Jangan hanya Rebahan saat Isolasi Mandiri, Coba Olahraga Ringan Ini yang Aman Bagi Pasien Covid-19
Baca juga: Mendadak Pusing Bisa Jadi Tanda Awal Terinfeksi Covid-19, Harus Kenali Gejalanya Lebih Jauh
Beberapa studi mempelajari manfaat vitamin C pada kondisi adanya penyakit:
1. Sebuah analisis dari enam penelitian menemukan pemberian vitamin C dosis tinggi mengurangi durasi rawat dalam ICU (8,6%) dan durasi pemakaian ventilator atau alat bantu napas (18,2%).
Penelitian lain oleh ilmuan Finlandia dan Australia menemukan hasil serupa.
2. Suplementasi vitamin D pada penderita infeksi saluran pernapasan berat ditemukan menurunkan angka kematian (80%).
3. Tahun 2020 dikeluarkan konsensus penanganan Covid-19 oleh ikatan dokter Shanghai yang merekomendasikan pemberian vitamin C untuk pasien infeksi Covid-19.
Berikut anjuran dosis suplemen harian untuk orang dewasa:
1. Bila terdapat penyakit penyerta / komorbid, dianjurkan untuk tetap melanjutkan pengobatan yang rutin dikonsumsi.
2. Apabila pasien rutin meminum terapi obat antihipertensi dengan golongan obat ACE-inhibitor dan Angiotensin
Reseptor Blocker perlu berkonsultasi ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam atau Dokter Spesialis Jantung.
3. Vitamin C, dengan pilihan ;
- Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari)
- Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari)
- Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam (selama 30 hari),
- Dianjurkan multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E, Zink
4. Vitamin D
- Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)
- Obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)
5. Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM dapat dipertimbangkan untuk diberikan namun dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi klinis pasien.
6. Obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan dapat diberikan.
Berikut anjuran dosis suplemen harian untuk orang anak-anak:
1. Vitamin C
1-3 tahun: maksimal 400 mg per hari
4-8 tahun: maksimal 600 mg per hari
9-13 tahun: maksimal 1200 mg per hari
14-18 tahun: maksimal 1800 mg per hari
2. Vitamin D
Di bawah 3 tahun: 400 U per hari
Anak: 1000 U per hari
Remaja: 2000 U per hari
Remaja Obesitas: 5000 U per hari
3. Zinc
20 mg per hari selama 14 hari
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya