Coba Konsumsi 4 Hal Ini saat Isolasi Mandiri, Cegah Risiko Penggumpalan Darah pada Pasien Covid-19

TRIBUNWOW.COM - Pasien Covid-19 memiliki risiko mengalami pembekuan darah atau penggumpalan darah bahkan setelah dirinya sembuh atau selesai menjalani isolasi mandiri. 

Komplikasi penggumpalan darah pada pasien Covid-19 dapat menyebabkan masalah serius, seperti serangan jantung dan stroke.

Bahkan, penggumpalan darah ini juga bisa terjadi pada orang-orang yang bertubuh sehat tanpa faktor risiko yang diketahui dan kadang-kadang tidak menunjukkan gejala lain dari virus.

Baca juga: Miliki Risiko Tinggi Terpapar Covid-19, Ini Langkah-langkah Cegah Lansia dari Infeksi Virus Corona

Baca juga: Manfaat Zinc untuk Pasien Covid-19, Bisa Mengurangi Tingkat Keparahan, namun Perhatikan Takarannya

Kemampuan membekukan darah sebenarnya diperlukan untuk menghentikan aliran darah yang terjadi ketika seseorang terluka.

Bila penggumpalan darah seseorang tidak berjalan dengan baik, maka dapat mengalami perdarahan yang berlebihan yang juga dapat mengancam jiwanya.

Tetapi penggumpalan darah yang terjadi tanpa diinginkan justru bisa berbahaya. 

Dikutip dari Healthline, hingga kini belum diketahui pasti bagaimana mekanisme dari virus Covid-19 sehingga bisa menyebabkan penggumpalan darah.

Hal ini juga diduga karena aktifitas sel imun di dalam tubuh saat terserang Covid-19.

Covid-19 dapat menyebabkan peningkatan aktivasi sel yang penting dalam memulai proses pembekuan.

Ini dapat menyebabkan peningkatan risiko penggumpalan darah.

Selain itu, orang yang telah pulih dari Covid-19, terlepas dari tingkat keparahan penyakitnya, mungkin berisiko mengalami penggumpalan darah karena sistem kekebalan yang terlalu aktif.

Penggumpalan darah di arteri utama, terutama yang terkait dengan organ vital, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung, stroke, atau kegagalan organ.

Baca juga: Cegah Klaster Keluarga, Kenali Cara Penularan Covid-19 yang Bisa Terjadi saat Isolasi Mandiri

Baca juga: Penting Mengecek Frekuensi Napas pada Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri, Berikut Angka Normalnya

Ada beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi untuk mengurasi risiko terjadinya penggumpalan darah pada pasien Covid-19.

1. Kunyit

Kunyit adalah rempah-rempah yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional.

Menurut sebuah studi 2012, salah satu bahan aktif utamanya, kurkumin, bertindak sebagai antikoagulan.

Ia bekerja untuk menghambat komponen kaskade koagulasi, atau faktor pembekuan, untuk mencegah pembentukan gumpalan.

2. Jahe

Jahe mengandung salisilat, bahan kimia alami yang ditemukan di banyak tanaman.

Asam asetilsalisilat, yang secara sintetis berasal dari salisilat dan biasanya disebut aspirin, dapat membantu mencegah stroke dan serangan jantung.

Makanan dengan salisilat, seperti alpukat, beberapa buah beri, cabai, dan ceri, juga dapat mencegah pembekuan darah.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat apakah mereka keefektifannya seperti obat resep.

3. Kayu Manis

Kayu manis dan sepupu dekatnya, cassia, keduanya tersedia secara luas dan mengandung kumarin, bahan kimia yang, dalam obat-obatan tertentu, bertindak sebagai antikoagulan yang kuat.

Kayu manis dan cassia juga dapat menurunkan tekanan darah dan meredakan peradangan yang disebabkan oleh radang sendi dan kondisi peradangan lainnya.

Namun, penelitian yang dilakukan pada manusia tidak memberikan bukti bahwa kayu manis berguna untuk kondisi terkait kesehatan apa pun.

Berhati-hatilah saat menggunakan kayu manis sebagai pengencer darah.

Penilaian risiko tahun 2012 menunjukkan konsumsi kayu manis jangka panjang dalam makanan, termasuk roti dan teh berbahan dasar kayu manis, dapat menyebabkan kerusakan hati.

4. Cabai rawit

Cabai rawit dapat memiliki efek pengencer darah yang kuat pada tubuh karena kadar salisilatnya yang tinggi.

Mereka dapat diambil dalam bentuk kapsul atau dengan mudah digiling sebagai bumbu untuk makanan.

Cabai rawit juga dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan sirkulasi. (Tribunwow.com.Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya