Virus Corona
Manfaat Zinc untuk Pasien Covid-19, Bisa Mengurangi Tingkat Keparahan, namun Perhatikan Takarannya
Meski bukan sebagai obat penyembuhan Covid-19, zinc atau seng memiliki khasiat tinggi untuk pasien Covid-19.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Meski bukan sebagai obat penyembuhan Covid-19, zinc atau seng memiliki khasiat tinggi untuk pasien Covid-19.
Zinc memiliki manfaat untuk mengurangi tingkat keparahan atau risiko gejala berat pada pasien Covid-19.
Meski begitu untuk mengonsumsinya harus memperhatikan takaran pasnya, jangan sampai justru berlebihan.
Baca juga: Selain Lansia, Berikut Kelompok Orang Rentan Terinfeksi Covid-19 hingga Bisa Berisiko Gejala Berat
Baca juga: Hasil Uji Coba Vaksinasi Covid-19 Jenis Pfizer untuk Anak-anak di Bawah 12 Tahun, Amankah?
Beberapa pengamatan yang dipublikasikan adalah alasan mengapa ada antusiasme global bahwa terapi seng bisa menjadi pilihan terapi yang memungkinkan.
Menurut sebuah makalah penelitian yang diterbitkan oleh Advances in Integrative Medicine Journal, seng berpotensi mengurangi risiko, durasi, dan tingkat keparahan infeksi SARS-CoV-2, terutama untuk populasi yang berisiko kekurangan seng termasuk orang dengan penyakit penyerta kronis dan orang dewasa yang lebih tua.
Penelitian telah menunjukkan bahwa suplementasi seng membantu dengan cara berikut ;
- Menurunkan insiden infeksi
- Mengurangi stres oksidatif
- Menurunkan produksi sitokin inflamasi.
Namun, tantangan terbesar dalam mewujudkan nilai terapeutik seng adalah kurangnya pemahaman tentang dosis optimal suplementasi seng.
Menurut penelitian lain yang diterbitkan dalam Clinical Immunology Journal, konsumsi hingga 50mg Zinc per hari dapat memberikan peran protektif terhadap Covid-19, kemungkinan dengan meningkatkan daya tahan inang terhadap infeksi virus.
Baca juga: Bukan hanya Covid-19, Jangan Panik saat Sesak Napas, Tangani jika Sudah Muncul Tanda Bahaya Ini
Baca juga: Penting Mengecek Frekuensi Napas pada Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri, Berikut Angka Normalnya
Kekurangan zinc/seng telah dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap penyakit menular, termasuk infeksi virus.
Penelitian telah menunjukkan bahwa status seng seseorang merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kekebalan terhadap infeksi virus.
Menurut Dr. Scott Read, Dosen Senior, Fakultas Kedokteran di Western Sydney University, Australia, jumlah seng yang tepat, yaitu 50 mg, tidak hanya memungkinkan seng mencapai potensi terapeutiknya terhadap Covid-19 tetapi juga dapat menghindari berbagai respons yang membingungkan.
Khasiatnya terkait dengan asupan dosis seng yang tidak mencukupi, yang ditawarkan oleh sebagian besar merek konvensional yang tersedia di pasar.