Cerita Selebriti
Resah Kabar Dana Bansos Rp 3 M untuk Bayar Pengacara, Hotman Paris Bandingkan Konglomerat Palembang
Pengacara kondang Hotman Paris lagi-lagi mengutarakan keresahannya di media sosial.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Hotman Paris lantas berandai-andai jika dana bansos yang dikorupsi digunakan untuk membeli vitamin.
Menurut Hotman Paris, banyak warga kurang mampu yang terdampak Covid-19 terbantu dengan adanya vitamin tersebut.
Hotman Paris akan terus memantau perkembangan dari kasus korupsi dana bantuan sosial itu.
"Bayangkan Rp 3 miliar itu sama seperti 6000 botol vitamin D, bayangkan jika dipakai untuk membeli vitamin para rakyat kecil, betapa banyak nyawa yang tertolong," kata Hotman Paris.
"Kita tinggal tunggu apa kata hakim atas tuntutan jaksa tersebut, Rp 3 miliar untuk oknum pengacara dana bansos yang harusnya untuk rakyat kecil menurut jaksa dalam surat tuntutannya," tandasnya.
Lihat videonya
Baca juga: Hotman Paris Tak Terima Direndahkan Musuh: Kasihan Iri, Aku Jadi Pengacara Keluarga Prabowo 20 Tahun
Acungi Jempol Kepolisian Selidiki Kasus Kremasi Rp 80 Juta
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengacungi jempol tindakan yang kepolisian menangani keluh kesahnya.
Hotman Paris rupanya sempat mengeluhkan adanya kartel-kartel dari pihak krematorium yang mematok biaya puluhan juta untuk kremasi korban Covid-19.
Hotman Paris mengungkapkan keluh kesahnya atas dasar curhatan dari korban Covid-19 yang mengalami kejadian tersebut.
Baca juga: Kasus Warganet yang Hina Anak Shandy Aulia Dihentikan, Hotman Paris: Kalau Lo Laporin Polisi Kacau
Hal itu diketahui melalui akun Instagram pribadinya @hotmanparisofficial pada Kamis (22/7/2021).
Hotman Paris merasa bahwa oknum krematorium tersebut sangat kejam karena memberikan tarif yang sangat mahal.
Terkait sigapnya pihak kepolisian menangani kasus tersebut, pengacara sekaligus kolektor mobil mewah itu salut dengan pihak yang berwajib.
"Hotman Paris mengucapkan terima kasih pada bapak kapolri dan bapak kabareskrim," ujar Hotman Paris.
"Saya telah mendengar bahwa tim penyidik telah turun ke lapangan untuk mulai menyelidiki kasus mahalnya kremasi korban Covid-19," imbuhnya.