Virus Corona
Berikut Dampak Infeksi Covid-19 terhadap Penderita Penyakit Jantung dan Tips Menjaga Kesehatannya
Pandemi Covid-19 masih berada di kasus harian yang cukup tinggi dengan akngka lebih dari 40 ribu kasus per hari .
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Pandemi Covid-19 di Indonesia masih terbilang tinggi, dengan kasus harian berada di angka lebih dari 40 ribu kasus per hari .
Tercatat hingga Selasa (12/7/2021), total kematian pasien Covid-19 mencapai 86.835 jiwa dari total 3.239.936 kasus Covid-19 sejak Maret tahun 2020 lalu.
Disebutkan bahwa angka kematian terbesar merupakan pasien dengan gejala berat atau kritis dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Baca juga: Jangan Disamakan, Ini Bedanya Isolasi Mandiri dengan Karantina Mandiri terkait Covid-19
Baca juga: Penjelasan WHO soal Prediksi Pandemi Covid-19 yang Disebut Bisa Berakhir Tahun 2022
Sedangkan mayoritas yang terpapar Covid-19 bisa sembuh tanpa mendapat perawatan khusus di rumah sakit.
Salah satu penyakit bawaan atau komorbid yang bisa menambah gejala pada pasien Covid-19 salah satunya adalah penyakit jantung.
Dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit Pertamina Balikpapan dr. Muhammad Iqbal, Sp.JP menjelaskan sebenarnya risiko penularan Covid-19 bagi penderita penyakit jantung atau tidak itu sama saja.
Namun, penderita penyakit jantung akan cenderung berkemungkinan memiliki gejala yang lebih berat.
"Individu dengan penderita penyakit jantung itu risiko untuk penyakitnya sendiri bertambah berat dengan adanya Covid itu sangat tinggi," ujarnya dalam tayangan Youtube di RS Pertammina Balikpapan, Minggu (20/7/2021).
Selain itu, pasien Covid-19 dengan penyakit bawaan penyakit jantung harus mendapatkan perawatan yang seimbang antara terapi Covid-19 dan penyakit jantung yang dialaminya.
dr. Muhammad menyebut bahwa demam yang dialami penderita jantung sudah bisa memperberat penyakitnya.
Dia menjelaskan bahwa setiap penambahan suhu pada tubuh akan diiringi dengan peningkatan irama jantung.
Karena itu Covid-19 bisa memicu keluhan lain dari penderita penyakit jantung yang sebelumnya mungkin tidak terlihat.
Baca juga: Minyak Kayu Putih Disebut Bisa Tangkal Covid-19, Berikut Penjelasannya
Baca juga: Pahami 5 Fakta Covid-19 Varian Lambda, Apakah Lebih Mengancam Dibandingkan dengan Delta?
Meski begitu, dia juga menyebut ada beberapa kasus di mana pasien Covid-19 dengan penyakit jantung yang tidak memiliki gejala yang lebih berat.
"Tapi mayoritas memang Covid-19 pada penderita dengan adanya penyakit penyerta termasuk penyakit jantung itu umumnya lebih berat dibanding pada masyarakat tanpa penyakit penyerta," jelasnya.
Selain itu, penderita penyakit jantung banyak ditemukan tidak lolos saat verifikasi kesehatan ketika ingin melakukan vaksinasi Covid-19.
dr. Muhammad menjelaskan beberapa kriteria penderita penyakit jantung yang bisa menerima vaksin Covid-19.
Menurutnya yang pertama adalah penderita penyakit jantung yang stabil dalam arti tidak ada keluhan selama tiga bulan terakhir.
Dia juga menyebutkan pasien yang sudah memasang ring di dalam jantungnya bahkan yang sudah pernah operasi penggantian katup jantunya boleh mendapat vaksinasi Covid-19.
Asalkan keluhan mereka stabil dan tidak memiliki gelaja perburukan dalam tiga bulan terakhir.
Syarat kedua adalah tensi dari penderita penyakit jantung tidak boleh lebih dari 180/110.
Di sini yang merupakan banyak terjadi ketika penerima vaksinasi cemas sebelum divaksin dan membuat tensi darah mereka tinggi.
Itu yang biasanya membuat verifikatornya tidak berani untuk meloloskan mereka mendapat vaksin Covid-19.
Jika mereka memaksakan divaksin ada kekhawatiran akan ada keluhan yang bertambah berat usai menerima vaksin.
Baca juga: Jangan Disamakan, Ini Bedanya Isolasi Mandiri dengan Karantina Mandiri terkait Covid-19
Baca juga: Kasus Covid-19 Tetap Tinggi meski Sudah Banyak yang Divaksin, Berikut Penjelasannya dari Dokter
"Terutama karena vaksin itu terkadang menimbulkan rasa nyeri, walaupun pada mayoritas kasus tidak," jelasnya.
"Takutnya nanti gejala penyakit jantungnya tambah berat kalau dia masih ada keluhan, tapi kalau enggak ada keluhan aman," jelasnya.
Dia menceritakan kasus pasiennya yang mengalami penyakit jantung sudah beberapa yang menerima vaksin Covid-19.
Untuk itu, bagi penderita penyakit jantung yang belum menerima vaksin dia menyarankan untuk menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Terutama untuk makan bersama dan pergi bersama dengan kerumunan orang.
"Makan di tempat umum itu risikonya tinggi, karena ketika makan kita pasti buka masker, cerita-cerita dan sebagainya, risiko penularannya tinggi di situ," jelasnya.
dr. Muhammad juga memberi beberapa tips untuk menjaga kesehatan jantung bagi orang yang tidak memiliki penyakit jantung.
Menurutnya menjaga kesehatan jantung akan lebih mudah dilakukan dibanding ketika seseorang telah mengalami penyakit jantung.
"Sebenarnya pola hidup sehat itulah dia, gaya hidup sehat," jelasnya.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Olahraga yang cukup.
Dia menyarankan untuk berolahraga dalam 150 menit dalam seminggu sesuai yang dianjurkan oleh WHO.
Olahraga tersebut bisa dilakukan mulai dari olahraga ringan seperti berjalan kaki dan sebagainya.
2. Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
Menurutnya makan makanan yang memiliki banyak serat cukup baik untuk kesehatan jantung.
3. Kurangi asupan gula
4. Hindari makanan yang kadar lemaknya sangat tinggi
5. Konsumsi ikan yang segar
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya