Breaking News:

Virus Corona

Tidak Selalu Karena Covid-19, Ini Penyebab dan Cara Sederhana Mengatasi Hilangnya Penciuman

Hilangnya kemampuan penciuman atau penghidu telah menjadi perhatian karena sejumlah orang mengaku mengalami anosmia ketika terinfeksi Covid-19. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Mohamad Yoenus
Youtube Sonora ID
dr. Santi, yang merupakan dokter di Medical Center Kompas Gramedia menjelaskan cara mengatasi anosmia, dalam Youtube Sonora ID, Rabu (30/6/2021).   

TRIBUNWOW.COM - Hilangnya kemampuan penciuman atau penghidu telah menjadi perhatian karena sejumlah orang mengaku mengalami anosmia ketika terinfeksi Covid-19.

Fenomena tersebut dinamakan dengan anosmia, yang memang menjadi salah satu gejala yang sering ditemukan oleh pasien Covid-19

Padahal, anosmia tidak melulu disebabkan karena Covid-19

"Infeksi virus atau bakteri lainnya yang menyerang saluran pernapasan bisa bikin anosmia," kata dr. Santi yang merupakan dokter di Medical Center Kompas Gramedia, dalam Youtube Sonora ID, Rabu (30/6/2021).  

Anosmia juga bisa disebabkan oleh gangguan di dalam hidung yang disebabkan oleh tumor, alergi, atau paparan zat kimia lain yang berbahaya. 

Baca juga: 11 Makanan Ini Bisa Bantu Jaga Kesehatan Paru-paru, Baik Dikonsumsi saat Pandemi Covid-19

Namun, dia menjelaskan bahwa anosmia berbeda dengan kehilangan kemampuan penciuman yang terjadi akibat flu atau hidung tersumbat. 

Jika seseorang mengalami flu atau hidung tersumbat kemampuan penciuman masih ada meski tidak sekuat ketika tidak sedang flu.

"Pada anosmia itu (kemampuan penciuman) hilang sama sekali, jadi ditaruh apapun enggak ada baunya," ujarnya. 

Dokter Santi mengatakan bahwa anosmia yang terjadi pada pasien Covid-19 akan sembuh dalam 28 hari.

Namun biasanya akan sembuh dalam waktu yang cepat.

"Rata-rata satu sampai 21 hari sudah beres," kata dia.

Pada kondisi ringan, dia menjelaskan bahwa anosmia tidak membutuhkan perawatan khusus dan indera penghidu pasien bisa kembali lagi seperti semula.

Karena anosmia terjadi bukan karena kerusakan saraf tetapi jaringan penunjang saraf. 

Agar pasien Covid-19 bisa kembali memiliki kemampuan penciuman dengan cepat, dr. Santi memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan. 

Pasien Covid-19 atau yang memiliki masalah anosmia pada umumnya bisa melakukan latihan terhadap indera penghidunya. 

"Saraf penghidunya ini dilatih dengan cara memaparkan si saraf terhadap bau-bauan yang kuat," ujarnya. 

Baca juga: Bisakah Mengkombinasikan 2 Jenis Vaksin Covid-19 yang Berbeda, Berikut Penjelasannya

Baca juga: Selain Berjemur, Penuhi Asupan Vitamin D di Masa Pandemi Covid-19 dengan Konsumsi Makanan Berikut

Cara sederhana adalah dengan menggunakan bahan yang ada seperti minyak kayu putih atau bahan yang ada di dapur dan memiliki aroma yang kuat. 

Menurutnya, yang penting adalah menggunakan bahan dengan aroma yang kuat dan otak sudah mengingat aroma tersebut.

Namun, jangan menggunakan aroma dari sesuatu yang berbahaya jika dihirup seperti asap rokok.

"Ini latihan seperti ini nih harus dilakukan continue, rutin, terus menerus dan jangan menyerah," ujarnya.

Meski tidak mencium apapun ketika menjalani latihan, tetapi sepanjang dapat mengingat aroma tersebut itu akan mengirim sinyal kepada otak.

Dalam pengalaman dr. Santi, dia menceritakan pernah terjadi di mana seseorang menghirup sesuatu, namun yang tercium adalah aroma lainnya ketika melakukan latihan pernapasan. 

"Itu enggak apa-apa, lanjutkan, tetap menghidu sambil mengingat-ngingat bau sesungguhnya," jelasnya.

Dia menyarankan untuk melatih indera penghidu dengan minyak esensial yang merupakan minyak aromatik yang dapat menguap.

Biasanya yang digunakan untuk menyembuhkan anosmia adalah minyak esensial dengan wangi lemon, mawar, cengkeh, dan eukaliptus. 

"Ini bisa dibeli dimana-mana," ujarnya. 

Karena sifat minyak esensial yang kental dia mengingatkan untuk tidak menaruhnya di kulit. 

Minyak esensial tersebut bisa diteteskan di kaca, keramik, atau stainless steel, namun dia tidak menyarankan meneteskanya di wadah plastik.

dr. Santi (kiri)
dr. Santi (kiri) yang merupakan dokter di Medical Center Kompas Gramedia, dipandu oleh Fidel yang menjadi host dalam Youtube Sonora ID, Rabu (30/6/2021).  

"Diharapkan dengan dipindahlan ke botol wadah dengan mulut lebih besar agar aromanya lebih banyak masuk ke dalam hidung," jelasnya. 

Sifat minyak esensial yang mudah menguap juga membuat dr. Santi merekomendasikan untuk menaruhnya di tempat yang memiliki warna gelap. 

Dengan menghirup minyak esensial diharapkan saraf yang memiliki kemampuan penciuman itu dapat mengingat baunya. 

"Membangun si koneksi antara si saraf penghidu dengan otak," jelasnya.

Mencari waktu yang memungkinkan untuk berkonsenterasi juga penting. 

Karena jika konsenterasi terganggu, itu akan mengganggu proses latihan.

"Walaupun yang menderita anosmia tidak menghidu apa-apa tetap lakukan," kata dr. Santi. 

Cara melakukannya adalah dengan bernapas seperti biasa dengan mendekatkan hidung dengan wadah tempat minyak esensial. 

Latihan menghidu dilakukan dengan membayangkan bau yang sedang dihirup, itu akan membantu mengembalikan respon otak terhadap apa yang sedang dihirup. 

Coba lakukan dengan beberapa aroma yang dianjurkan dan lakukan secara bergantian dengan jeda waktu satu menit.

Dia menyarankan untuk melakukan latihan tersebut selama dua kali dalam satu hari. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya.

Tags:
Covid-19Indra PenciumananosmiaFlu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved