Breaking News:

Terkini Daerah

Nasib Vino Bocah yang Ibu dan Ayahnya Meninggal karena Covid-19, Minta Pulang Kampung setelah Sembuh

Vino bocah yatim piatu korban Covid-19 mengungkapkan ingin dipulangkan ke kampung hamalan di Sragen Jawa Tengah setelah sembuh dari Covid-19.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Lailatun Niqmah
Dok. Margono
Vino, bocah kelas tiga Sekolah Dasar (SD) saat sedang jalani isolasi mandiri di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Kamis (22/7/2021). Vino mengungkapkan permintaannya untuk dipulangkan ke kampung hamalan di Sragen Jawa Tengah setelah sembuh dari Covid-19, Jumat (23/7/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Nasib Vino bocah kelas 3 SD di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim) menyedot banyak perhatian.

Vino diketahui menjadi yatim piatu setelah kedua orangtuanya meninggal karena Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, Vino bahkan kini harus menjalani isolasi mandiri sendirian di rumahnya.

Vino sedang berjongkok dan berjemur di teras saat pamannya sedang diwawancara, Jumat (23/7/2021). Margono membeberkan kondisi Vino, keponakannya yang menjadi yatim piatu dan menjalani isoman sendiri setelah ayah dan ibunya meninggal dunia karena Covid-19.
Vino sedang berjongkok dan berjemur di teras saat pamannya sedang diwawancara, Jumat (23/7/2021). Margono membeberkan kondisi Vino, keponakannya yang menjadi yatim piatu dan menjalani isoman sendiri setelah ayah dan ibunya meninggal dunia karena Covid-19. (YouTube tvOnenews)

Baca juga: Kondisi Vino setelah Ayah dan Ibunya Meninggal karena Covid-19, Begini Cara Keluarga Memberitahu

Paman Vino, Margono mengungkapkan nasib sang anak ke depannya.

Sebagai paman, Margono dan keluarganya siap merawat membesarkan bocah malang tersebut.

Sebelumnya, Vino telah kehilangan ibunya, Lina Safitri (31) yang meninggal dalam kondisi hamil lima bulan pada Senin (19/7/2021).

Sehari setelahnya, ayah Vino yang tak lain adalah adik Margono yakni Kino Raharjo (31) juga meninggal karena terpapar Covid-19 menyusul istrinya.

"Kalau ke depannya kami selaku keluarga, selaku Pak Dhe-nya di sini ya bersedia untuk merawat dan membesarkan," kata Margono dikutip dari tvonenews, Jumat (23/7/2021).

Baca juga: Ketegaran Vino Buat Terharu, Tak Mengira Jadi Yatim Piatu seusai Orangtua Meninggal karena Covid-19

Baca juga: Sosok Vino, Bocah 10 Tahun Viral Yatim Piatu karena Covid-19, Kini Seorang Diri Isolasi di Rumah

Kendati demikian, Vino tampaknya akan tinggal bersama kakek dan neneknya di kampung halamannya di Sragen, Jawa Tengah.

Vino lahir di Sragen, tapi sejak berumur 7 bulan ia diboyong oleh kedua orangtuanya menetap di Kalimantan Timur.

"Tapi, kalau masalah itu kan embahnya (kakak/nenek) lebih berkuasa," ungkap Margono.

"Jadi nanti rencananya kalau kondisinya sudah aman dan kondusif, kami pihak keluarga di sini dimohon untuk mengantarkannya ke kampung sana, ke Sragen tempat embahnya," tambahnya.

Terlebih, Margono mengungkap bahwa Vino sendiri juga meminta agar nanti dipulangkan ke kampung halamannya setelah ia sembuh dan pandemi Covid-19 sudah kondusif.

Bocah malang tersebut tampaknya ingin melipur pengalaman pahitnya dengan cara pulang ke rumah sang kakek dan nenek.

"Paling tidak anaknya sendiri sudah bilang bahwa 'Nanti kalau sudah aman aku mau pulang, Pak Dhe. Mau ke tempat embah'," ujar Margono.

"Ya mungkin dalam pemikiran dia entah ingin ganti suasan atau apa gitu," pungkasnya.

Baca juga: Sosok Bocah yang Asyik Tiduran di Bawah Guyuran Air Hujan, Pengunggah Video: Kalau Dilarang, Nangis

Simak videonya mulai menit ke 7.55:

Ketegaran Vino Buat Keluarga Terharu

Vino kini harus menjalani isolasi seorang diri di rumah karena dirinya juga dinyatakan positif Covid-19.

Paman Vino, Margono yang merupakan kakak dari Kino Raharjo tak menyangka sang adik bersama sang istri akan berpulang di usia yang masih sangat muda.

Margono menyebut, Vino yang kini menjalani isolasi dalam pengawasan keluarganya.

"Kita pantau dan dampingi, misalnya waktunya berjemur ya kita bilangin berjemur, Nak. Waktunya nyuci ya kita arahkan nyuci," ucap Margono di tvonenews, Jumat (23/7/2021).

Vino kini harus melakukan semua pekerjaan rumah secara mandiri.

Pasalnya, dirinya masih dalam masa isolasi.

"Kalau untuk makan kami yang menyiapkan, kita kirim dan tanya dulu mau makan apa, kita masakkan," kata Margono.

"Untuk nyuci baju memang disarankan pihak kesehatan, tapi alhamdulillah bisa sendiri, kan ada mesin cuci juga dan kita arahkan," tambahnya.

Margono juga menceritakan ketegaran Vino saat mengetahui ayah dan ibunya meninggal.

Ia mengatakan, keponakannya mengaku tak menyangka bahwa dirinya akan hidup seorang diri ditinggal oleh kedua orangtuanya yang muda.

"Kalau dia cerita itu kadang malah di luar dugaan, tapi dia cerita itu dengan tegar," kata Margono.

"Yang sering kami enggak tega itu kadang dia malah cerita begini sama Mas (sepupu) 'Mas, kok cepet ya Bapak sama Mama ninggalin aku, padahal masih muda'."

"Dia ngobrol begitu tuh dengan tegar, maksudnya enggak nangis," sambungnya.

Menangis saat Diberi Tahu

Margono menyebut Vino sempat menangis dan kebingungan saat diberi tahu kedua orangtuanya meninggal dunia.

"Kami sampaikan ke dia ayah dan ibunya sudah meninggal. Respons dia menangis. Kata dia, kok bisa meninggal, ayah dan ibu kan masih muda," tutur Margono meniru.

"Tapi setelah itu terhibur lagi, banyak keluarga, saudara beri dia makanan, di rumah ramai banyak yang nemani."

Margono menceritakan, Kino jatuh sakit sekitar tiga minggu lalu.

Saat itu, keluarga menduga penjual cilok itu sakit tipes.

Keluarga tak menyangka Kino terpapar Covid-19 karena pada 29 Juni 2019 lalu korban disuntik vaksin pertama.

Meski dalam kondisi tak fit, Kino masih berjualan cilok keliling dan sempat kehujanan.

"Makan muntah, makan muntah. Sudah diperiksa medis dan diberi obat tapi enggak kunjung sembuh," jelas Margono.

"Tapi setelah di rumah sakit diperiksa hasil swab positif (Covid-19) tepat 11 Juli. Oleh petugas medis, diberi obat, vitamin, suruh isolasi di rumah."

Saat itu Kino dibawa pulang ke rumah.

Namun, mengetahui sang suami terpapar Covid-19, kondisi Lina ikut drop.

Selain tengah hamil lima bulan, Lina juga memiliki riwayat penyakit asma.

"Di rumah suaminya juga makin drop. Akhirnya dijemput pihak Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar biar perawatan di sana."

"Di saat itulah mereka terpisah. Vino di rumah, ayah dan ibunya di rumah sakit hingga meninggal. Ibunya meninggal 19 Juli. Ayahnya 20 Juli." (TribunWow.com/Rilo/Tami)

Baca artikel lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19SragenKutai BaratBerita Viral
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved