Virus Corona
Sering Terjadi Pasien Covid-19 yang Isoman Kekurangan Saturasi Oksigen, Ini Tips Menjaganya
Kekurangan saturasi oksigen juga disebut dengan hypoxia, merupakan penyakit pernapasan yang bisa terjadi pada pasien Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Kekurangan saturasi oksigen juga disebut dengan hypoxia, merupakan penyakit pernapasan yang bisa terjadi pada pasien Covid-19.
Saturasi oksigen merupakan tingkat kadar oksigen di dalam tubuh manusia.
Secara umum, pasien yang memiliki tingkat saturasi oksigen rendah membutuhkan bantuan oksigen tambahan karena bisa berakibat fatal.
Baca juga: Mengenal Teknik Proning, Dapat Dilakukan jika Saturasi Oksigen Pasien Covid-19 Menurun
Baca juga: Jangan Salah, Air Kelapa Bukan untuk Cegah Covid-19, Berikut 6 Manfaat Aslinya bagi Kesehatan
Dikutip dari Healthline, hal itu disebabkan karena organ dan jaringan tubuh membutuhkan oksigen agar berfungsi dengan baik.
Kerusakan dapat terjadi pada organ vital seperti jantung dan otak karena kekurangan oksigen dan bisa berakibat fatal jika tidak diobati.
Untuk itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan agar pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri untuk mengukur tingkat saturasi oksigen secara berkala.
Cara mengukurnya adalah dengan menggunakan oksimeter dan Kemenkes juga membagi tingkatan saturasi normal dan rendah dan cara penanganannya.
1. 95-100: saturasi oksigen normal.
2. 93-94: perlu berbaring untuk meningkatkan saturasi
3. di bawah 93: perlu dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dokter
4. di bawah 80: perlu menggunakan ventilator.
Baca juga: Tidak Selalu karena Covid-19, Kenali 9 Penyebab Menurunnya Saturasi Oksigen dan Dampaknya
Baca juga: Sulit Dibedakan, Berikut Cara Deteksi Awal Batuk Biasa atau Gejala Covid-19
Saturasi oksigen yang rendah tidak hanya disebabkan oleh infeksi Covid-19.
Ada hal lain yang menybabkan saturasi oksigen rendah seperti penyakit asma, emfisema, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau bahkan jika berada di ketinggian dengan tingak oksigen yang rendah.
Gejala yang paling umum dari kekurangan saturasi oksigen adalah mudah merasa lelah dan merasa sesak napas.
Namun, pada beberapa pasien Covid-19 ditemukan juga fenomena di mana mereka kekurangan saturasi oksigen namun tidak merasakan gejala klinis seperti sesak napas.
Hal tersebut dinamakan happy hypoxia, untuk itu penting bagi pasien Covid-19 mengetahui gejala kekurangan saturasi oksigen.
Ada beberapa gejala umum yang bisa dikenali yaitu:
1. Sesak napas
2. Batuk
3. Sakit kepala
4. Detak jantung cepat
5. Merasa, mudah lelah atau sering bingung
6. Warna biru pada kulit, bibir, dan kuku
Untuk itu, pasien Covid-19 terutama yang isolasi mandiri perlu menjaga kadar oksigen di dalam darahnya tetap normal meski tidak memiliki gejala Covid-19.
Karena kelalaian dapat berakibat bagi perburukan kondisi kesehatan.
Baca juga: Waspada Komplikasi pada Lansia yang Terinfeksi Covid-19, Kenali Gejala-gejalanya
Berikut yang bisa dilakukan untuk menjaga saturasi oksigen tetap normal:
1. Pastikan ruang isolasi mandiri memiliki ventilasi atau sirkulasi udara yang baik.
Buka jendela atau keluar untuk menghirup udara segar.
Sesuatu yang sederhana seperti membuka jendela atau berjalan-jalan sebentar meningkatkan jumlah oksigen yang dibawa tubuh dan dapat meningkatkan kadar oksigen darah secara keseluruhan.
2. Berhenti merokok.
Setelah hanya dua minggu bebas rokok, banyak orang menemukan bahwa kadar oksigen dalam darah mereka secara meningkat secara signifikan.
Fungsi paru-paru bisa meningkat hingga 30% dalam waktu singkat.
3. Tumbuhkan beberapa tanaman.
Tanaman hias telah terbukti membantu membersihkan udara di dalam ruangan.
Mereka menghilangkan karbon dioksida dan mengisi kembali tingkat oksigen ruangan dan juga membuat lebih banyak oksigen tersedia untuk diserap tubuh.
4. Latih latihan pernapasan.
Pakar rehabilitasi paru merekomendasikan untuk menggunakan latihan pernapasan sederhana seperti pernapasan bibir dan pernapasan perut dalam untuk membuka saluran udara dan meningkatkan jumlah oksigen dalam tubuh. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya