Rektor UI Rangkap Jabatan
Sindiran Rocky Gerung soal Rangkap Jabatan Rektor UI Ari Kuncoro: Pasal Diganti, Muka Tetap Buruk
Pengamat Politik Rocky Gerung turut buka suara soal polemik rangkap jabatan Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung turut buka suara soal polemik rangkap jabatan Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro.
Diberitakan sebelumnya, Ari Kuncoro diketahui merangkap jabatan sebagai wakil komisaris utama Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Ari Kuncoro semakin menuai sorotan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) merevisi Statuta UI dan mengizinkan rektor UI rangkap jabatan di BUMN dan BUMD kecuali di jabatan direksi.
Terkait polemik ini, Rocky kemudian menyinggung adanya kejanggalan.

Baca juga: Polemik Rektor UI Rangkap Jabatan, Arteria Dahlan Minta Ari Kuncoro Mundur: Saya Sih Terlecehkan
Baca juga: Tertawa Lihat Cara Netizen Kritik Rektor UI, Rocky Gerung Sindir Jokowi: Frustasi dan Kekonyolan
Pasalnya, kontroversi Ari Kuncoro sudah muncul sebulan sebelum Jokowi merevisi Statuta UI.
"Kalau kita lihat keadaan dari awal kasus ini harusnya presiden dan DPR peka terhadap kegilaan," jelas Rocky dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (21/7/2021).
"Tapi orang kemudian diam aja tuh, tiba-tiba muncul Perpres baru."
Menurut Rocky, kebijakan Jokowi merevisi Statuta UI bukanlah hal yang tepat.
Ia lantas menyinggung nama Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.
"Ini seperti buruk muka cermin dibelah, itu masih mending dia enggak bisa bercermin lagi," kata Rocky.
"Tapi ini buruk muka cermin diganti, pasal diganti, ya mukanya tetap buruk."
"Muka UI, muka rektor, muka Erick Thohir, muka menteri pendidikan."
Rocky melanjutkan, kebijakan soal rektor UI diizinkan rangkap jabatan juga merupakan bentuk pengkhianatan.
Ia mengaku melihat alih fungsi dunia perguruan tinggi, khususnya di UI.
"Dan rakyat masih lihat bahwa mereka cuma ganti cermin, dia pikir kalau ganti cermin mukanya jadi bagus, tetap jadi makin buruk," ungkapnya.
"Ini pengkhianatan terhadap fungsi universitas."