Breaking News:

PPKM Darurat

Singgung Uang Bansos Rp 300 Ribu per Bulan, dr Tirta: Covid kalau Kena Orang Enggak Punya, Habis Dia

Influencer dr Tirta Mandiri Hudhi menyinggung bantuan sosial (bansos) Rp 300 ribu per bulan yang diberikan pemerintah untuk setiap keluarga.

YouTube Tirta PengPengPeng
Influencer sekaligus tenaga kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi dalam akun YouTube miliknya Tirta PengPengPeng, Selasa (13/7/2021).Terbaru, dr Tirta menyinggung bantuan sosial (bansos) Rp 300 ribu per bulan yang diberikan pemerintah untuk setiap keluarga. 

TRIBUNWOW.COM - Influencer dr Tirta Mandiri Hudhi menyinggung bantuan sosial (bansos) Rp 300 ribu per bulan yang diberikan pemerintah untuk setiap keluarga.

Dilansir TribunWow.com, dr Tirta menilai bantuan itu tak bisa memenuhi kebutuhan keluarga selama sebulan.

Apalagi, kata dia, jika setiap keluarga memiliki lebih dari dua anak.

Influencer sekaligus tenaga kesehatan, dr. Tirta Mandira Hudhi membahas soal usulan politisi PAN ingin negara membuat rumah sakit Covid-19 khusus pejabat, Kamis (15/7/2021).
Influencer sekaligus tenaga kesehatan, dr. Tirta Mandira Hudhi membahas soal usulan politisi PAN ingin negara membuat rumah sakit Covid-19 khusus pejabat, Kamis (15/7/2021). (YouTube Tirta PengPengPeng)

Baca juga: Minta Pemerintah Tak Perpanjang PPKM jika Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Warga, dr Tirta: Ngaku Aja Salah

Baca juga: Singgung Pernyataan Luhut Siapa yang Bilang Covid Tak Terkendali?, dr Tirta: Saya Siap Nunjukkin

Hal itu diungkapkan dr Tirta dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Jumat (16/7/2021).

dr Tirta menceritakan, warga Yogyakarta sampai tak mengharapkan bantuan pemerintah.

Karena itu, warga memilih mengumpulkan iuran untuk membantu warga yang isolasi mandiri (isoman).

"Saking hopeless-nya, sampai orang Jogja bilang 'Kita tahu Covid, karena kita enggak mengharap pemerintah, urunan sendiri'," tutur dr Tirta.

"Jadi orang Jogja warga ngewangi warga, jadi mereka urunan sendiri, kalau ada yang isoman iuran kas RT itu yang nalangi isomannya."

"Itu contoh di Jogja karena mereka sudah bodo amat sama bantuan," lanjutnya.

dr Tirta melanjutkan, warga miskin yang terpapar Covid-19 akan kesulitan memenuhi kebutuhan.

Baca juga: Bansos Tak Bisa Sepenuhnya Ditanggung Pemerintah, Dokter Tirta: Yowis, Masak Sendiri, Iuaran Sendiri

Baca juga: Respons Wacana Perpanjangan PPKM Darurat, dr Tirta Singgung Sri Mulyani: Negara Jangan Itung-itungan

Pasalnya, menurut dia, warga miskin akan kesulitan memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi keluarga.

"Karena mereka tahu Rp 300 ribu per bulan kalau di Jakarta, kalau anaknya dua, empat hari habis," ujarnya.

"Kalau Rp 300 ribu buat bayar hotel aja habis."

"Kalau orang kaya enak, isoman makan aja salmon seminggu sembuh paling."

"Kalau orang enggak punya salmon sekilo Rp 400 ribu. Covid ini kalau kena orang enggak punya habis dia," sambungnya.

Di sisi lain, dr Tirta membandingkan nasib warga miskin dengan kalangan kaya raya yang terpapar Covid-19.

"Tapi kalau kena orang kaya dia masih punya duit buat survive."

"Kalau ada yang bilang saya salah, satu obat aja berapa itu?," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-20.30:

Singgung Ucapan Luhut

Dalam kesempatan itu, sebelumnya dr Tirta juga menyinggung pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) soal penanganan Covid-19.

Beberapa waktu lalu, Luhut yang juga menjabat Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali itu sempat menyebut penyebaran Covid-19 di Indonesia terkendali.

Luhut sempat mengklaim bahwa pemerintah berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 dalam 10 hari pelaksanaan PPKM Darurat.

Namun, dr Tirta mengungkapkan pernyataan sebaliknya.

Luhut Binsar Pandjaitan yakin Covid-19 melandai pekan ini, Senin (12/7/2021). Luhut tegas menantang pihak yang meragu pemerintah mampu kendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan yakin Covid-19 melandai pekan ini, Senin (12/7/2021). Luhut tegas menantang pihak yang meragu pemerintah mampu kendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia. (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: PPKM Darurat Belum Optimal, Luhut: Dari Lubuk Hati yang Paling Dalam, Saya Meminta Maaf

Baca juga: Tanggapi Wacana Perpanjangan PPKM Darurat, Luhut: Terus Terang Tidak Kita Duga akan Secepat Ini

"Makanya muncul pertanyaan ketika sebuah statement Pak LBP 'Covid itu terkendali, yang bilang enggak terkendali saya tunjukkin ke mukanya'," kata dr Tirta.

"Saya siap nunjukkin."

"Faktanya memang di bawah gesekannya luar biasa."

Menanggapi hal itu, Karni Ilyas pun turut menyebutkan pernyataan Luhut yang menyebut Covid-19 varian delta sulit dikendalikan.

"Hari ini Pak Luhut juga yang bilang tidak terkendali," sambung Karni Ilyas.

Terkait hal itu, dr Tirta kemudian menyebut fakta di masyarakat berbeda jauh dengan data yang diterima pemerintah.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 40 Ribu, Luhut Ungkap Skenario Pemerintah, Obat hingga Oksigen

Baca juga: Pemerintah Impor 40.000 Ton Oksigen Liquid dan 50.000 Tabung Konsentrator, Luhut: Kita Pinjamkan

Ia pun menyinggung soal banyaknya warga yang terkena Covid-19 meski sudah vaksin.

"Makanya saya menduga mungkin Pak Luhut dapat laporan pejabat yang bilang di bawah beres," kata dr Tirta.

"Faktanya tuh enggak, kayak data tu berantakan."

"Tadi kan sempat tanya kenapa vaksin itu banyak yang Covid, karena mereka ketika vaksin antrinya banyak."

dr Tirta menduga, banyaknya warga yang terpapar Covid-19 seusai vaksin karena banyaknya antrian.

Ia lantas menyinggung perbedaan metode vaksin di Indonesia dengan di Amerika hingga India.

"Pernah kita lihat di stadion di Surabaya kayak nonton bola, satu stadion penuh antri vaksin," jelasnya.

"Mungkin di situ sebelum vaksin mereka sudah ketularan karena terlalu banyak yang antri."

"Kalau di Amerika dan India mereka vaksinnya drive thru, bahkan ada yang door to door." (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Tags:
PPKM DaruratPemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)Bantuan Sosial (Bansos)Tirta Mandira Hudhidr TirtaKarni Ilyas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved