Virus Corona
Dokter Tirta Pertanyakan Apa Manfaat Sebar Isu Tak Percaya Covid: Apakah Negara Kita Membaik?
Geram menanggapi masyarakat yang tak percaya Covid, dr. Tirta heran apa manfaat menyebar isu Covid tidak ada.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Baca juga: Dapat Pujian Rapi dari dr Tirta, Medsos Dinkes Banten Justru Banjir Kritikan, Lihat Penampakannya
Simak videonya mulai menit ke-8.00:
Ciri Masyarakat Denial Covid: Percaya Konspirasi
Di sisi lain, sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan, ada beberapa paham keyakinan yang dianut oleh golongan masyarakat denial Covid.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Mata Najwa, Rabu (14/7/2021).
Dalam acara itu, Ridwan menjelaskan saat ini masyarakat terbagi dua, ada yang orientasi kesehatan dan ekonomi.
Kemudian masyarakat kini memperoleh asupan informasi dari empat sumber yakni pemerintah, expert atau ahli, influencer (tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh digital/selebgram), hingga provokator.
Ridwan Kamil mengatakan informasi yang dihasilkan pun menjadi beragam, mulai dari kredibel dan ilmiah, hingga hoaks.
Akibatnya masyarakat kini terbagi menjadi tiga kelompok.
Golongan pertama adalah mereka yang tidak percaya Covid atau denial.
"Ada yang masih di kelompok golongan denial, yang tidak menerima, tidak percaya Covid," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil memaparkan, golongan ini memercayai informasi yang tidak ilmiah dan tidak kredibel seperti teori konspirasi.
"Maka konsumsi informasinya, konspirasi, Covid bisnis, China kuasai RI, globalist (agenda elit), dicovidkan, haram, settingan pemerintah, endorsement Covid, dan lain-lain," ujar pria yang kerap disapa Emil itu.
Selanjutnya ada golongan menerima dan golongan adaptasi.
"Mayoritas sebenarnya sudah di golongan menerima, dan golongan yang beradpatasi," kata Ridwan Kamil.