Virus Corona
Banyak yang Membandingkan Penanganan Covid-19 di Indonesia dengan Negara Lain, dr Tirta: Sok Hero
Dokter Tirta geram dengan pihak yang menghasut masyarakat untuk tak percaya Covid-19.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
Hal itu lah yang membuat Indonesia sangat lamban untuk bisa segera lepas dari belenggu pandemi.
"Kau divaksin enggak mau, maunya bebas masker doang, narasi sok hero, sekarang mau ngapain? Hasilnya apa," ujar dr. Tirta.
"Kamu kalau pengin ke Amerika, pindah ke Amerika sekarang. Emang negara kita kayak gini sekarang, kamu mau apa? Kontribusimu apa?"
"Kalau mau makan ya kelarin ini bareng-bareng," pungkasnya.
Baca juga: Bahas Usul RS Khusus Pejabat, dr Tirta: Wahai Pejabat, Semua Orang Butuh Ruangan
Lihat videonya mulai menit ke 10.10:
Ciri Masyarakat Denial Covid: Percaya Konspirasi
Di sisi lain, sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan, ada beberapa paham keyakinan yang dianut oleh golongan masyarakat denial Covid.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Mata Najwa, Rabu (14/7/2021).
Dalam acara itu, Ridwan menjelaskan saat ini masyarakat terbagi dua, ada yang orientasi kesehatan dan ekonomi.
Kemudian masyarakat kini memperoleh asupan informasi dari empat sumber yakni pemerintah, expert atau ahli, influencer (tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh digital/selebgram), hingga provokator.
Ridwan Kamil mengatakan informasi yang dihasilkan pun menjadi beragam, mulai dari kredibel dan ilmiah, hingga hoaks.
Akibatnya masyarakat kini terbagi menjadi tiga kelompok.
Golongan pertama adalah mereka yang tidak percaya Covid atau denial.
"Ada yang masih di kelompok golongan denial, yang tidak menerima, tidak percaya Covid," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil memaparkan, golongan ini memercayai informasi yang tidak ilmiah dan tidak kredibel seperti teori konspirasi.