Virus Corona
Hasil Survei Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta, Mintoro: 53 Persen Tak Tahu Tertular dari Mana
Hingga kini, Kamis, (15/7/2021) terdapat 6.254 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Jakarta.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Hingga Kamis, (15/7/2021) terdapat 6.254 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Jakarta.
Jumlah tersebut sama dengan hampir 80% dari jumlah keterisian ruang.
Kepastian itu disampaikan oleh Koordinator Humas RSD Wisma Atlet Kemayoran, Kolonel dr Mintoro Sumego dalam tayangan Youtube BNPB, Kamis (15/7/2021).
"Kalau WHO sendiri membatasi bahwa seharusnya itu hunian sebesar 60% dalam arti untuk prepare semua kegiatan di sini," ujar Kolonel dr Mintoro Sumego.
Baca juga: Saturasi Oksigen Menurun saat Isolasi Mandiri karena Covid-19? Coba Lakukan 6 Langkah Alami Berikut
Dia berpesan bagi masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat agar jumlah pasien Covid-19 tidak terus bertambah.
Temuan menarik juga diungkapkan oleh Mintoro, dia menyebut bahwa sebesar 53% pasien Covid-19 di RSD tidak mengetahui tertular Covid-19 setelah berkontak erat dengan siapa.
Data itu diambil dari pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di RSD Wisma Atlet.
"Mereka tidak mengetahui kontak eratnya dengan siapa, kapan, banyak itu," ujarnya.
Sedangkan 31% pasien Covid-19 menyatakan dirinya terkena kontak erat dari keluarga.
Sedangkan 11% terpapar dari rekan kerja.
Baca juga: Vitamin dan Mineral yang Perlu Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri karena Covid-19, Ini Takaran Cukupnya
Sedangkan untuk periode sebelumnya dikatakan lebih banyak orang yang mengetahui di mana, secara kira-kira mereka terpapar Covid-19.
"Pergeserannya lebih banyak dengan adanya penambahan yang luar biasa sekali," ujarnya.
Dia menyebut jumlah lebih dari 6 ribu orang yang dirawat di RSD Wisma Atlet merupakan jumlah yang sangat banyak dibanding sebelumnya di mana ketersediaan tempat tidur hanya sekitar 5 ribu.
"Waktu itu kapasitas kita 5 ribu, hampir 6 ribu. Sekarang kita tambah lagi sekitar 7 ribu, sekarang sudah 6 tingkat huniannya,"
"Kami ingatkan seberapapun fasilitas isolasi yang disediakan oleh pemerintah kalau masyarakat abai prokes, itu enggak akan tertampung semuanya,"