PPKM Darurat
Detik-detik Risma Marah-marah Ancam Pindahkan Pegawai ke Papua: Masak Telur Saja Kayak Gitu Modelnya
Mentri Sosial Tri Rismaharani marah-marah saat mengetahui pegawai Kemensos yang bekerja di Balai Wyata Guna Bandung tak disiplin.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini baru-baru ini menjadi sorotan.
Risma marah-marah ke pegawai Kementerian Sosial (Kemensos) yang bekerja di Balai Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7/2021).
Dilansir TribunWow.com, kemarahan Risma itu dipicu saat ia hendak melihat dapur umum yang didirikan di sana.
Baca juga: Naik Pitam hingga Ancam akan Pindahkan Pegawainya ke Papua, Mensos Risma: Kok Kayak Priayi Semua
Namun, Risma justru sejumlah pegawai balai bersantai di ruangan dan mengabaikan pekerjaan di dapur.
Dapur umum tersebut seharusnya digunakan untuk memasak telur yang akan dibagikan ke warga dan petugas selama PPKM Darurat.
"Tolonglah, rakyat susah saat ini. Teman-teman itu masih beruntung, setiap bulan ada gaji," ujar Risma dikutip dari Kompastv, Rabu (14/7/2021).
Baca juga: Terkait dengan Pernyataan Tri Rismaharini Di-Lemhannaskan Saja, Hermawi Taslim: Bukan Negarawan
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok, Rabu 14 Juli 2021: Daya Tarik Aries Karismatik, Keuangan Virgo Menurun
Mantan Wali Kota Surabaya itu semakin kecewa saat mengecek peralatan untuk memasak.
Risma dibuat naik pitam karena peralatan dapur yang akan digunakan unuk membuat ribuan makanan justru sangat terbatas.
Dengan nada bicara yang tinggi, Risma meminta para ASN tersebut sadar diri.
"Coba yang jualan di luar, gimana mau ngasih makan mereka kalau masak aja kayak gitu modelnya," kata Risma.
"Masak telur saja kayak gitu modelnya. Tolong belajar."
"Teman-teman ini bekerja di Kementerian Sosial, paham?" ucap Risma.
Sambil ngamuk dan menunjuk-nunjuk, Risma bahkan mengancam para pegawai tak disiplin tersebut untuk dikirim ke Papua.
Meski tak punya kewenangan memecat mereka, namun Risma mengaku dirinya bisa memindahkan mereka ke tempat yang jauh.
"Saya tidak mau lihat seperti ini lagi. Kalau seperti ini lagi, saya pindahkan semua ke Papua," ujar Risma.
"Saya enggak bisa pecat orang kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua. Jadi tolong yang peka," pungkasnya.
Baca juga: Sempat Didatangi Ki Manteb Soedharsono, Dory Harsa dan Nella Kharisma Berduka: Sugeng Tindak Eyang
Risma: Kok Kayak Priyayi Semua
Risma mengaku kesal saat pegawainya tak mau ikut andil saat masyarakat tengah berjuang menghadapi PPKM Darurat.
Ia kecewa lantaran mereka terlihat malas-malasan di saat rakyat kesusahan.
"Rakyat lagi susah sekarang, tenaga-tenaga kesehatan semua susah, tapi semua teman-teman kok kayak priayi semua," kata Risma.
"Maunya duduk tempat dingin, enggak mau susah-susah."
"Ayolah kita peduli, jangan jadi priayi. Semuanya polisi ada di jalan, semua jaga, teman-teman enak duduk di dalam. Di mana perasaan kalian."
Baca juga: Viral Marah-marah hingga Ancam Bunuh Menteri, Bupati Alor Kini Minta Maaf ke Risma
Baca juga: Klarifikasi Tri Rismaharini seusai Video Bupati Alor Memarahi Staff Kemensos RI, Ini Faktanya
Tak hanya itu, amarah Risma kembali meledak saat ia justru disambut dengan orgen tunggal di dapur umum Kemensos.
Saat tengah sibuk menata dapur agan lebih cepat memasak, Risma melihat ada organ tunggal lengkap dengan speaker aktif.
Ia lantas meminta organ tunggal itu segera dibubarkan.
Risma kemudian menegur Kepala Balai Disabilitas Syata Guna Bandung, Sudarsono, di hadapan anak buahnya.
"Ini lagi bapak, ngapain aku disiapi musik segala, mau tak tendang apa. Emang aku kesenengan apa ke sini," tegur Risma.
Lebih lanjut, Risma kembali menyinggung soal dapur umum yang kekurangan alat masak.
Selain itu, Risma juga geram karena dapur umum dianggap kurang personel.
"Bisa jam 12 malam baru selesai masak telur," ujarnya.
"Tolong ya, teman teman. Saat ini kondisinya dan situasinya kritis. Ini Kementerian Sosial jangan misah-misahkan diri. Ini malah tidak ada yang nongol."
Klarifikasi Kemensos
Menteri Sosial Tri Rismaharini memotivasi jajaran Kementerian Sosial agar berani bekerja dengan keluar dari zona nyaman.
Mensos melecut semangat pegawai agar peka dan lebih fokus melayani masyarakat di masa kedaruratan seperti saat ini.
Menurut Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Raden Harry Hikmat,dalam memotivasi jajarannya tersebut, Mensos mengistilahkan "pergi ke Papua" dalam kunjungan kerjanya kemarin (Selasa, 13/7/2021) di Dapur Umum Balai Sosial Wyata Guna Bandung.
Menurut dia, ini merupakan upaya meningkatkan empati pegawai terhadap kondisi terkini masyarakat.
Tujuannya agar pegawai mampu bekerja dengan hati, harus keluar dari zona nyaman terlebih dahulu.
“Itulah yang dimaksudkan dengan pernyataan akan dipindahkan ke Papua, tempat yang paling jauh (dari Bandung) tapi masih di Indonesia. Seluruh pegawai harus mampu keluar dari zona nyaman, meninggalkan keluarga dan kenyamanan rutinitas yang dialami sehari-hari, untuk berperan mengatasi masalah sosial dari Aceh sampai Papua,” kata Harry Hikmat.
Arahan Bu Risma dalam kunjungan kerjanya kemarin, harus dimaknai sebagai cambuk untuk seluruh jajaran Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI.
Apalagi dalam kunjungan tersebut sempat Balai menyuguhkan hiburan dan hiasan yang tidak perlu dalam kondisi kedaruratan.
“Kami harus belajar dari relawan Tagana (Taruna Siaga Bencana) bagaimana cara mengoperasikan dapur umum,” ujar Harry Hikmat.
Dapur umum di Balai Wyata Guna Bandung ini diterapkan di beberapa balai sosial lain yang juga membuka dapur umum. Saat ini dapur umum dalam rangka meningkatkan ketahanan sosial masyarakat terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Jawa – Bali beroperasi di Jakarta, Bandung, Bogor, Solo, Surabaya, dan Denpasar.
Dapur umum ini mendistribusikan tambahan protein dan vitamin D bagi tenaga kesehatan, tenaga operasional pendukung PPKM Darurat serta masyarakat umum yang melakukan isolasi mandiri.
Kehadiran Kementerian Sosial dalam situasi tanggap darurat juga diwujudkan dalam pemberdayaan sosial dan penanganan pasca-bencana sebagaimana dilakukan di beberapa wilayah di Papua.
“Pasca banjir bandang awal tahun 2021 misalnya, hingga saat ini kami terus mendorong bangkitnya perekonomian masyarakat melalui penyediaan perahu long-boat, fasilitasi koperasi untuk membuka kios sembako, dan beragam kegiatan pengolahan hasil pertanian. Kami berharap jajaran kami dapat terjun langsung ke daerah-daerah di Papua pasca-PPKM Darurat ini,” kata Harry. (TribunWow.com)
Sebagian artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul Ancam Pindahkan Pegawainya ke Papua, Risma: Rakyat Lagi Susah, Kok Kalian seperti Priayi