Virus Corona
Pemprov Jatim Buka Suara soal OTG Tidur di Lantai hingga Teras, Ada Pasien yang Pindah Sendiri
Pemprov Jatim memberikan klarifikasi soal tempat isolasi para pasien OTG Covid-19 di Madura tak layak huni.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah buka suara soal fenomena pasien orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 di Madura, Jawa Timur diisolasi di tempat yang tak layak huni.
Sebelumnya, informasi itu disampaikan oleh YouTuber Tretan Muslim dan influencer dr. Tirta Mandira Hudhi.
Terkait fenomena tersebut, Pemprov Jatim tak memungkiri sempat terjadi adanya pasien OTG Covid yang tidur di sembarang tempat.

Baca juga: Pasien OTG di Madura Diisolasi di Tangga hingga Tenda, dr. Tirta Minta Pemprov Jatim Klarifikasi
Pernyataan dari Pemprov Jatim itu diunggah di akun Instagram milik Dinas Kesehatan Jawa Timur @dinkesjatim, Sabtu (26/6/2021).
Pemprov Jatim menyampaikan, fenomena itu terjadi di Gedung Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) yang saat itu berada dalam kondisi penuh.
Pada saat itu kondisi penuh karena operasi penyekatan di Suramadu 10 hari yang lalu sehingga banyak pasien positif Covid yang sementara harus diisolasi di tenda.
Untuk menanggulangi lonjakan pasien, kini Pemprov Jatim telah memperbanyak jumlah kasur atau bed di lokasi isolasi.
Soal pasien tidur di lantai di tempat lainnya, Pemprov Jatim menyebut masih ada pasien yang atas inisiatifnya sendiri pindah tempat meski telah disediakan kasur.
Menurut penjelasan Pemprov Jatim, kondisi di BPWS saat ini tergolong kondusif tanpa ada penambahan pasien.
Terakhir, Pemprov Jatim meminta kepada masyarakat khususnya warga Pulau Madura agar mematuhi protokol kesehatan supaya tak perlu diisolasi di BPWS.
Berikut jawaban lengkap dari Pemprov Jatim:
"Terimakasih mas @tretanmuslim dan @dr.tirta atas laporannya dan masukan masukannya
Berikut kronologis dari foto2 yang viral terkait gedung BPWS
1. Kejadian BPWS penuh tersebut kemungkinan terjadi saat BPWS overload pasien dari Penyekatan di Suramadu 10 hari yang lalu, dalam satu hari bisa ditemukan 100 lebih antigen positif yang harus di isolasi, nah kebetulan kapasitas BPWS waktu itu masih sekitar 200 an, jadi sementara waktu pasien berada di tenda
2. Menanggapi hal tersebut, akhirnya tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendatangkan bed2 isolasi yang dapat digunakan supaya bisa tidur lebih nyaman, kapasitas bed sudah dinaikkan jadi 400 bed.
Selain itu, disiapkan ruko untuk tempat isolasi tambahan dengan kapasitas maksimal 100 orang.
Bed disiapkan dengan standar medis dan disediakan TV layar lebar dan olahraga outdoor supaya ada hiburan dan imun meningkat
3. Dengan adanya tambahan bed ini, diharapkan pasien bisa dipisah dan dapat di isolasi dengan tenang, selain itu kebutuhan nutrisi dan gizi mereka terpenuhi karena selama ini tim yang mengelola adalah tim yang sudah berpengalaman di RS Darurat Lapangan Indrapura @ikatanalumniindrapura
4. Meskipun demikian, memang tidak dipungkiri masih ada beberapa pasien yang lebih memilih tidur dibawah.
Ada juga pasien yang sudah ditempatkan di satu Bed, lalu pindah-pindah sendiri ke bed lain atau bahkan di lantai.
Hal ini butuh dukungan edukasi dari banyak fihak
5. Saat ini kondisi warga yang di isolasi di BPWS sangat kondusif. Tidak ada penambahan pasien.
6. Kami ucapkan terimakasih kepada mas Tretan @tretanmuslim dan dr Tirta @drtirta yang telah memberikan perhatian khusus bagi sahabat kita yang sedang di isolasi di BPWS ini, masukan2 dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan COVID-19
7. Terakhir kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat, termasuk warga Madura untuk bisa patuhi protokol kesehatan dan segera vaksinasi, insyaAllah upaya ini adalah upaya terbaik kita supaya sehat selalu, sehingga tidak perlu di isolasi di BPWS. Namun kalau memang dibutuhkan, RS Lapangan BPWS akan selalu siap sedia.
Demikian dan terima kasih.
Repost : @dr.makhyanjibril"
Baca juga: Kasus Keluarga Pasien Pukul Perawat di Garut, Ternyata Ada Lanjutannya tapi Tak Terekam CCTV
OTG Tidur Beralaskan Kardus
Sebelumnya diberitakan, Influencer sekaligus tenaga kesehatan (nakes), dr. Tirta Mandira Hudhi mendapatkan laporan tentang kondisi tak layak tempat isolasi para pasien orang tanpa gejala (OTG) Covid-19, di Pulau Madura, Jawa Timur.
Informasi itu disampaikan oleh komedian sekaligus YouTuber TretanMuslim.
Nampak pada foto yang diunggah di akun medsos dr. Tirta, warga tidur di tenda dengan alas seadanya tanpa kasur.

Baca juga: Melihat Isi Ruang ICU RS UI Penuh Pasien Covid, Nakes: Bahasa Kasarnya Kita Milih-milih Nyawa
Baca juga: Merasa Bersalah Pasien Covid-19 yang Ditolongnya Meninggal, Wakapolres Jaksel Menangis Minta Maaf
Hal itu ditampilkan dalam unggahan akun Instagram @dr.tirta, Jumat (25/6/2021).
Kemudian pada foto selanjutnya, ada pasien yang tidur di tangga hanya beralaskan kardus.
Lalu terdapat juga pasien yang tidur di teras yang kondisinya nampak kotor.
Menanggapi informasi tersebut, dr. Tirta meminta menjelaskan dirinya telah mengontak langsung perwakilan Satgas Covid Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
Ia juga meminta agar Pemprov Jatim segera memperbaiki tempat isolasi OTG dan memberikan klarifikasi.
Dokter Tirta menegaskan penting untuk memerhatikan fasilitas isolasi meski jumlah pasien Covid-19 terus mengalami peningkatan.
Berikut isi pesan lengkap yang ditulis oleh dr. Tirta:
"Terimakasih bang @tretanmuslim , info terkait sudah saya sudah teruskan ke @dr.makhyanjibril perwakilan satgas covid pemprov jatim
Langsung diteruskan ke @pemprovjatim agar segera dicek, diperbaiki dan diklarifikasi
Semoga segera terselesaikan malam ini juga.
Memang terjadi kenaikan pasien karantina lumayan drastis, tapi fasilitas tetap harus diperhatikan. Jangan sampai ada pasien tidur di lantai seperti ini. Semoga segera diperbaiki dan diklarifikasi @dinkesjatim."
Sebelumnya diberitakan, kondisi tempat isolasi yang tak layak juga pernah diprotes oleh warga Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.
Dikutip dari Tribunnews.com, mereka menilai lokasi isolasi mandiri bagi warga positif Covid-19 tidak layak untuk ditempati.
"Gedung Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS), misalnya, seharusnya Prokesnya bisa ditingkatkan sebab ini sudah ada anggarannya. Kalau fasilitas tidak memenuhi, jangan-jangan anggarannya dipakai untuk yang lain," ujar Perwakilan pendemo, Musfiqul Khoir, Senin (21/6/2021) siang.
Baca juga: Viral Pasien Covid-19 Ngamuk Tak Dapat Kamar di RS, 2 Sekuriti Tanpa APD yang Menahannya Tertular
(TribunWow.com/Anung)
Baca artikel lain terkait Covid-19
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Warga Bangkalan Protes Ada Penyekatan di Suramadu, Ahli Sebut Pentingnya PSBB Wilayah Aglomerasi