Breaking News:

Terkini Daerah

Ngaku Diperas Rp 12 Juta per Bulan, Sujito Suruh Oknum TNI Tembak Wartawan, Tak Berniat Membunuh

Susun rencana perintahkan oknum prajurit TNI tembak seorang wartawan, Sujito mengaku sama sekali tak berniat membuat korbannya tewas.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase (HO / Tribun Medan) dan (TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)
Kapolda Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak dan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Hasanuddin menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan Mara Salem Harahap di Kantor Polres Siantar, Kamis (24/6/2021). Mara Salem Harahap alias Marsal dibunuh karena sering memberitakan KTV Ferrari sebagai tempat peredaran narkoba. Foto kanan: Sujito selaku otak pembunuhan Marsal. 

Menurut keterangan Irjen Panca, oknum TNI bernisial AS itu menggunakan senjata pabrikan Amerika yang bukan berasal dari institusi TNI.

"Itu senjata pabrikan. Nomor registernya jelas, buatan Amerika. Senjata pabrikan belum tentu masuk dengan benar dan milik kesatuan," tegas Kapolda Sumut.

"Tolong dicatat baik-baik, bisa saja ini masuk dari penggelapan dan perdagangan ilegal. Ini tidak teregister di kesatuan. Nomor registernya ada, dan ini akan kami dalami terus," sambungnya.

Sujito dan AS kini dijerat Pasal 338 dan Pasal 340 KUHPidana.

"Ancaman hukumannya itu mati dan seumur hidup. Ini pasal cukup berat," ujar Kapolda Sumut.

Baca juga: 5 Warga Sipil di Papua Tewas Ditembak KKB, Ini Kata TNI soal Identitas Pelaku: Sudah Termasuk Teror

Rekam Jejak Korban Pernah Dikeroyok

Jauh sebelum korban tewas, Marsal ternyata pernah menjadi target pengeroyokan karena berita yang ia tulis.

Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, hal tersebut disampaikan oleh Farida Isna Harahap selaku kakak kandung korban.

Menurut keterangan Farida, korban saat itu dihajar gara-gara meliput narkoba dan perjudian.

"Pernah dia (Marsal) dikeroyok sekitar 3 tahun yang lalu soal pemberitaan juga. Pemberitaan soal narkoba, bandar judi gitu. Mungkin ada yang keberatan," jelas Farida, Sabtu (19/6/2021).

Baca juga: Ngaku Mencuri, Santri Baru di Ponorogo Dipukuli 4 Santri Lain hingga Tewas Pakai Tangan Kosong

Berdasarkan keterangan Farida, korban sejak dulu terkenal vokal dan selalu mengeluarkan pernyataan keras lewat pemberitaan dan lewat media sosial.

Rekan korban Rencana Siregar menyebut, kematian Marasalem pertama kali terungkap setelah alarm mobil berbunyi.

Selain itu, warga sekiar juga sempat mendengar suara tembakan.

"Dia ditemukan tewas di dalam mobilnya. Kemudian mobilnya mengeluarkan suara alarm. Dari situlah warga berdatangan. Kabarnya ada terdengar satu kali tembakan juga," ujar Rencana, dikutip dari TribunMedan.com, Sabtu (19/6/2021).

"Kabarnya ada terdengar satu kali tembakan juga."

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
PenembakanKasus PenembakanOknum TNIWartawanJurnalis Meninggal DuniaPematangsiantarSimalungunSumatera Utara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved