Breaking News:

Terkini Daerah

Sosok Bocah 10 Tahun yang Tewas Digigit Anjing di Medan Diungkap sang Ibu: Dia Ingin Jadi Polisi

Sosok bocah yang tewas digigit anjing di Medan diungkap sang ibu. Ingin menjadi seorang polisi dan siswa yang pandai.

TRIBUN MEDAN/ GOKLAS
Lia Pratiwi akhirnya mencurahkan kisah anaknya MRA yang meninggal usai digigit anjing di Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Rabu (16/6/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Sosok MRA (10), bocah yang tewas digigit anjing di Jalan Sagu Raya, Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Sumatera Utara diungkap sang ibu.

Ibu MRA, Lia Pratiwi mengungkapkan cita - cita anaknya adalah menjadi seorang polisi.

"Dia ingin jadi polisi makanya dia di latihan Taekwondo. Karena dari situ bisa diarahkan untuk masuk ke polisi," kata Lia kepada Tribun Medan saat diwawancara, Rabu (16/6/2021).

MR, bocah 10 tahun tewas diterkam anjing tetangga. Sebelum meninggal korban sempat hilang ingatan.
MR, bocah 10 tahun tewas diterkam anjing tetangga. Sebelum meninggal korban sempat hilang ingatan. (HO via Tribun-Medan.com)

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Bocah Asal Sumut Tewas karena Gigitan Anjing, Korban Sempat Bertingkah Aneh

Dia menjelaskan anaknya meninggal saat masih duduk di kursi kelas 5 SD.

Di sekolah MRA terbilang siswa yang pandai.

Sebab, MRA masuk dalam lima besar juara di kelas.

Selama hidup, menurut Lia, MRA adalah anak yang baik.

Bahkan MRA tidak pernah membantah perkataan orang tuanya.

Semisal larangan untuk jangan berkelahi dengan kawan - kawannya saat bermain.

"Kalau temen temennya pukul dia engga pernah balas. Karena kami selalu ingatkan kalau main jangan berkelahi."

"Kalau diejek temannya juga dia sabar dan tidak mengadu ke saya. Kalau dia sakit juga jarang bilang," ungkapnya.

Baca juga: Detik-Detik Bocah Asal Sumut Digigit Anjing Lalu Tewas, Ibu korban: Awalnya Mau Jajan

Sampai saat ini Lia masih sangat terpukul atas kepergian anaknya yang begitu cepat.

Dikatakannya juga sewaktu MRA ingin menghembuskan nafas terakhir ada perbedaan sifat yang dirasakannya.

Biasanya MRA selalu dekat dengan kakaknya.

Tapi beberapa waktu lalu, MRA justru mendekat kepadanya dan meminta untuk dimanja. Sifat seperti itu katanya jarang dilakukan MRA.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved