Terkini Daerah
Disiram Pakai Air Keras, Guru TK Bantah Pernah Pacari Pelaku: Baru Kenal Sudah Mau Ngelamar
Meli Handayani (27) membantah dirinya pernah berpacaran dengan residivis yang menyiram wajahnya menggunakan air keras.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Guru Taman Kanak-kanak (TK) bernama Meli Handayani (27) membantah pernah menjalin hubungan asmara dengan seorang residivis bernama Sukarji (34).
Diketahui, Meli mengalami luka cukup parah seusai wajahnya disiram menggunakan air keras oleh Sukarji di TK Darussalam Desa Sumber Jaya Kecamatan Belitang II Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Provinsi Sumatera Selatan, Senin (31/5/2021).
Selama kenal dengan pelaku, korban mengaku sudah bolak-balik menolak cinta pelaku.

Baca juga: Mendadak Buta, Guru TK Ceritakan Detik-detik Wajahnya Dilap Pakai Kain yang Dibalur Air Keras
Dikutip TribunWow.com dari TribunSumsel.com, Meli tegas membantah pelaku yang mengaku-ngaku pernah berpacaran dengan dirinya.
Meli bercerita, ia baru mengenal pelaku sekira tiga bulan.
"Saya tidak tahu dia mikirnya seperti apa. Cuma intinya selama saling mengenal, dia orangnya temperamen. Wajar saya mikir, kalau sama dia bagaimana ke depannya nanti," kata Meli, Selasa (15/6/2021).
Selama kenal dengan pelaku, Meli mengaku sudah berulang kali menolak pernyataan cinta pelaku.
Selain itu dirinya juga kerap mendapat ancaman dari pelaku.
"Dia sering ngancam, tapi yang paling sering dia bilang mau buat saya gila," ungkap Meli.
Sebelum menyiram korban pakai air keras, pelaku sempat nekat mendatangi keluarga korban menyatakan ingin melamar Meli.
"Wajar saya kaget, tiba-tiba dia datang ke rumah terus nemui keluarga saya. Baru kenal berapa hari kok sudah mau ngelamar. Terus saya bilang kita kan masih temanan, saya juga belum ngomong ke keluarga. Tapi dia marah dan di depan rumah langsung robek-robek uang," ungkap Meli.
Meli kini berharap pelaku diberikan hukuman setimpal.
"Saya berharap dia dapat hukuman seberat-beratnya karena tega berbuat seperti ini," ujarnya.
Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel, Kompol Christhopher Panjaitan mengatakan, tersangka terancam dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 355, 353 , 351ayat 2 KUHPidana.
"Untuk pasal 355 ancaman hukumannya bisa sampai 12 tahun, pasal 353 sampai 8 tahun dan 351 ayat 2 maksimal 7 tahun penjara," ujar Kompol Christhopher, Selasa (15/6/2021).
Ngaku Diajak Korban Menikah
Keterangan Meli berbeda dengan pengakuan Sukarji.
Sukarji bercerita, dirinya memang sakit hati kepada korban.
Ia mengatakan, justru korban yang mengajaknya untuk menjalin hubungan serius.
Pada saat itu dirinya telah mendatangi keluarga korban guna membicarakan keseriusannya terhadap korban namun mendapat penolakan dari keluarga korban.
Sukarji sendiri ditolak oleh keluarga korban karena dirinya bekerja serabutan dan berstatus sebagai mantan napi atau residivis.
"Kakaknya sampai menghina saya dengan kata-kata kasar. Ya saya balik hina juga dia. Jadi kami sempat cek cok waktu itu. Saya tidak terima dihina," jelas Sukarji, Selasa (15/6/2021).
Setelah kejadian itu korban juga ikut menjauhinya.
Sukarji mengaku sudah keluar banyak uang untuk korban.
Ia juga mengaku korban sering menjanjikan untuk mengajak menikah.
"Uang tabungan saya habis-habisan untuk dia. Tapi ujung-ujungnya dia buat saya sakit hati. Dia banyak janji, ngajak nikah terus nyuruh bilang ke keluarganya. Kalaupun tidak direstui, dia ngajak kabur. Tapi kenyataannya tidak begitu," ungkap Sukarji.
Sukarji menyatakan dirinya tidak pernah kepikiran untuk menghabisi nyawa korban.
"Saya tidak ada niatan membunuh, cuma mau bikin dia cacat," katanya.
Selain untuk melampiaskan rasa sakit hati, pelaku menyiram korban pakai air keras juga memiliki tujuan agar keluarga korban mau menerimanya kini korban telah cacat.
"Sebenarnya saya ini ada rasa mau tanggungjawab. Kalau dia mau dinikahi ya saya siap," ujar Sukarji.
Baca juga: Sadar Disukai Pelaku, Guru TK Ungkap Sikap Pria yang Menyiramnya Pakai Air Keras: Bukan Sambil Marah
Kesaksian Kakak Korban
Sebelum menyiram korban pakai air keras, pelaku sempat beberapa kali mendatangi rumah korban.
Keluarga korban tahu pelaku menyukai korban namun tidak setuju jika pelaku menjalin hubungan asmara dengan korban.
"Pelaku sempat beberapa kali ke rumah untuk menemui adik saya. Tapi keluarga kami tidak setuju dengan pelaku karena memiliki sifat kasar," terang Heryanto selaku kakak kandung korban, Selasa (2/6/2021).
Baca juga: Dibunuh dan Dibakar, Pria Diduga Gay Terakhir Pamit Mau Rayakan Ultah Bareng 2 Laki-laki
Pelaku juga pernah melakukan hal di luar kelaziman yakni tiba-tiba merobek uang Rp 600 ribu di depan rumah korban.
"Pelaku pernah saya bilang, bahwa jangan lagi menghubungi adik saya, tapi pelaku masih nekat," ungkap Heryanto.
Menurut keterangan pihak kepolisian, pelaku datang langsung menghampiri korban yang sedang mengajar para murid-murid TK.
"Cuka parah itu sempat tumpah dari botol, lalu ada anak TK terpeleset di cairan itu hingga ia terjatuh dan mengenai punggungnya," jelas Kapolsek Belitang II, AKP Jonson, Selasa (2/6/2021).
Identitas pelaku kini telah berhasil dikantongi pihak kepolisian dan tengah diburu.
Korban diketahui merupakan seorang janda yang telah memiliki satu anak.
Setelah menjadi single parent, korban diketahui belum pernah menjalin hubungan asmara dengan siapapun.
"Apalagi dia itu guru di TK Islam. Jadi benar-benar menjaga diri. Agamanya kuat," kata tetangga korban yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara itu, Asnari Kabid Paud Diknas OKU Timur mengatakan, apa yang dilakukan oleh pelaku sudah tidak memiliki rasa prikemanusiaan.
"Mudah-mudahan pihak berwajib menjatuhkan hukuman yang sepadan dengan apa yang dilakukan pelaku. Bahkan melihat korban sampai buta, layak rasanya hukuman mati bagi pelakunya," tegas Asnari.
Pada foto yang diperoleh oleh SRIPOKU.com, nampak wajah pelaku membengkak terutama di bagian mata.
Kedua matanya nampak tak bisa terbuka.
Sedangkan pada foto yang lain, nampak kapas menempel di kedua mata korban. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Sripoku.com dengan judul 'Cinta Bertepuk Sebelah Tangan', Diduga Jadi Motif Penyiraman Air Keras Terhadap Guru di OKU Timur, Motif Asmara Jadi Sebab Pria Siram Guru di OKU Timur dengan Air Keras, Korban Disiram Saat Mengajar, dan Detik-detik Guru TK di OKU Timur Disiram Air Keras Oleh Pria, Sempat Ajak Korban Bicara, serta TribunSumsel.com dengan judul 'Saya Habis-habisan, Tapi Dia Buat Saya Sakit Hati', Pengakuan Penyiram Air Keras ke Guru TK, Pengakuan Meli Guru TK di OKU Timur Disiram Air Keras: 'Dia Sering Mengancam Mau Buat Saya Gila'