Terkini Daerah
Cabuli hingga Minta Murid Videokan Alat Vital, Guru di Sumbar Diduga Gay, Polisi: Ada 4 Korban Lagi
Polisi menemukan fakta terbaru terkait kasus pencabulan murid oleh seorang guru sekolah menengah pertama (SMP) di Padang Panjang, Sumatera Barat.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Polisi menemukan fakta terbaru terkait kasus pencabulan murid oleh seorang guru sekolah menengah pertama (SMP) di Padang Panjang, Sumatera Barat, MS (33).
Dilansir TribunWow.com, Kasat Reskrim Polres Padang Panjang, Iptu Ferlyanto Pratama, menyebut ada empat anak lagi yang menjadi korban keganasan sang guru.
Namun, kata Ferlyanto, empat siswa tersebut belum melapor ke polisi karena tengah mengikuti ujian.
"Setelah kita kembangkan kasus, ada 4 orang lagi pelajar di sekolah itu yang menjadi korban," jelas Ferlyanto, dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/6/2021).
Ferlyanto mengatakan jumlah korban mungkin akan bertambah seiring dengan dilakukannya penyelidikan.
Karena itu, hingga kini pihak kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini.
"Belum membuat laporan. Orangtua korban tidak ingin konsentrasi anaknya terganggu karena kasus itu."
"Bisa jadi ada korban lain. Kita sedang kembangkan kasusnya."
Baca juga: Pengakuan Mahasiswa Cabuli Bayi 1,3 Tahun, Berawal saat Momong Korban Sambil Nonton Video Porno
Baca juga: Oknum Guru di Sumbar Diduga Penyuka Sesama Jenis, Minta Video Alat Vital hingga Cabuli Korban
Berbuat Tak Senonoh
Di sisi lain, sebelumnya MS diringkus polisi seusai berbuat tak senonoh pada seorang murid pria yang masih berusia 14 tahun.
Perbuatan cabul itu dilakukan MS di ruang kepala sekolah.
Ia memaksa muridnya melakukan masturbasi di hadapannya.
Diduga, MS merupakan penyuka sesama jenis alias gay.
Tak hanya memaksa masturbasi, MS juga meminta video syur pada muridnya.
Kasat Reskrim Polres Padang Panjang, Iptu Ferlyanto membenarkan adanya kasus ini.
"Unit II PPA Polres Padang Panjang telah mengamankan pelaku tindak pidana perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur," ucap Ferlyanto, dikutip dari TribunPadang.com, Selasa (15/6/2021).
Menurut Felyanto, kasus asusila itu bermula saat MS menghubungi korban lewat pesan Instagram.
Baca juga: Doktrin Guru Ngaji agar Bisa Cabuli 10 Santrinya di Sidoarjo, Semua Korban Remaja Laki-laki
Saat itu, pelaku meminta korban mengirimkan video alat vitalnya.
"Awalnya pada Sabtu (26/12/2020) yang lalu, pelaku menghubungi korban lewat pesan Instagram," jelas Ferlyanto.
MS, kata Ferlyanto, membujuk korban dengan menyebut video tersebut akan meningkatkan rasa percaya diri muridnya tersebut.
Namun, saat itu korban enggan mengirimkan video yang diminta MS.
"Pelaku beralasan kalau hal itu dapat meningkatkan percaya diri."
Dicabuli 3 Kali
Pada Minggu (27/12/2020) lalu, MS meminta korban menemuinya di asrama sekolah di Kecamatan Padang Panjang, Kota Padang Panjang.
Pertemuan keduanya berlanjut ke kamar wali asrama.
Di sana, MS memaksa korban melakukan masturbasi.
"Pelaku mengatakan kalau masturbasi dapat meningkatkan percaya diri sehingga korban termakan bujukannya."
Menurut Ferlyanto, MS melakukan aksi cabul dengan membantu korban masturbasi.
Tindakan cabul itu berkali-kali dilakukan MS.
Setidaknya, MS sudah mengajak korban melakukan masturbasi sebanyak 3 kali.
Tindakan itu dilakukan MS sekali di kamar wali asrama, dan dua kali di ruangan kantor kepala sekolah pada 6 dan 16 Januari 2021. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul Korban Pencabulan Guru SMP di Padang Panjang Bertambah 4 Anak, dan TribunPadang.com dengan judul Tak Cuma Suruh Masturbasi, Oknum Pak Guru SMP di Sumbar juga Minta Video Syur ke Murid Cowok, dan Diduga Gay, Oknum Guru SMP di Padang Panjang Suruh Murid Berbuat Tak Senonoh di Ruang Kepsek