Breaking News:

Terkini Daerah

Doktrin Guru Ngaji agar Bisa Cabuli 10 Santrinya di Sidoarjo, Semua Korban Remaja Laki-laki

AH (30), seorang guru ngaji berinisial AH diduga mencabuli 10 santrinya di pondok pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
Surya.co.id/M Taufik
Terungkap modus seorang guru ngaji berinisial AH yang diduga telah mencabuli 10 bocah laki-laki sekaligus sebagai anak didiknya di Sidoarjo. AH diduga melakukan itu sejak tahun 2016. 

TRIBUNWOW.COM - AH (30), seorang guru ngaji diduga mencabuli 10 santrinya di pondok pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur.

Dilansir TribunWow.com, aksi bejat pelaku itu bahkan sudah dilakukan sejak 2016 silam.

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji menyebut semua korban merupakan anak di bawah umur.

Seorang korban mengaku bahkan sudah berkali-kali diperdayai guru ngaji tersebut.

"Korban adalah anak-anak di bawah umur. Pelaku sehari-hari menjadi guru ngaji dari para korban," ucap Sumardji, dikutip dari SURYAMALANG.com, Sabtu (12/6/2021).

Pelaku dikabarkan sudah menikah dan memiliki dua anak.

Menurut Sumardji, kasus ini terungkap seusai seorang korban melapor ke polisi.

Baca juga: Modus Kakek 70 Tahun Berkali-kali Cabuli Bocah, Diiming-imingi Uang lalu Beraksi di Kamar Mandi

Baca juga: 3 Jam Buntuti Sejoli Mesum, Mantan Napi Curi Kesempatan Cabuli sang Wanita seusai Gerebek Korban

"Terungkapnya perkara ini bermula dari pengaduan ke Polresta Sidoarjo. Kemudian kami menelusuri, dan ternyata korbannya sudah banyak."

Pelaku, kata Sumardji, biasa mencabuli para korban di rumahnya.

Setiap kali beraksi, pelaku selalu mengancam korban agar tak menceritakannya ke siapa pun.

"Modusnya, tersangka menampung anak didiknya di tempat tinggalnya yang dijadikan sebagai tempat belajar mengaji," sambungnya.

"Setelah itu pelaku mendoktrin para korban agar tidak menceritakan kejadian yang telah mereka alami berkali-kali."

Semua korban berjenis kelamin laki-laki.

Kini, pria beristri itu terpaksa meringkuk di penjara untuk memertanggungjawabkan perbuatannya.

"Korban adalah anak-anak di bawah umur. Pelakunya ini sehari-hari jadi guru ngaji para korban," terang Sumardji.

Halaman
12
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved