Disebut Sebarkan Hoaks soal Haji oleh DPR, Rocky Gerung: Hoaks Terbaik Itu yang Dibuat Pemerintah

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung buka suara soal polemik penundaan ibadah haji 2021.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Mata Najwa, Rabu (9/6/2021).

Dilansir TribunWow.com, Rocky juga terlibat perdebatan dengan Ketua Komisi VIII Fraksi PAN, Yandri Susanto.

Baca juga: Analisa soal Haji Diprotes Anggota DPR, Rocky Gerung: Periksa Pikiran Pemerintah, Ngapain Usut Saya

Baca juga: Diminta Tak Sebar Informasi Sesat soal Haji, Rocky Gerung Tantang Balik Ketua Komisi VIII DPR

Dalam kesempatan itu, Yandri membantah tudingan Rocky soal tidak adanya dana haji.

"Ini yang perlu kita luruskan, misalkan dana haji tidak ada itu kita pastikan ada dong," ujar Yandri.

Petinggi Komisi VII DPR RI itu lantas menyinggung sejumlah masalah yang menyebabkan pembatalan haji 2921.

Menurutnya, pandemi Covid-19 menjadi satu di antara alasan tersebut.

"Terbukti kita kalau tidak di tengah pandemi kan memberangkatkan dengan normal," jelasnya.

"Tapi sampai hari ini masalahnya larangan terbang enggak dibuka, kuota haji enggak dibuka."

Ucapan Yandri itu langsung disangkal Rocky.

Ia menyebut, Yandri seolah ingin membela kebijakan pemerintah.

Rocky juga menyinggung Yandri yang memprotesnya karena menyampaikan analisa soal penundaan haji 2021.

"Kan agak ajaib, you kan DPR, you mesti awasi kebijakan pemerintah," sahut Rocky.

"Ngapain you bela kebijakan pemerintah? Ada kok, kita biarin aja pemerintah yang mempertanggungjawabkan."

"Apalagi you tegur orang yang menganalisis itu."

Baca juga: Debat Bahas Haji Lawan Ketua Komisi VIII DPR, Rocky Gerung: Jangan Menggonggong ke Saya

Baca juga: Bantah Tudingan Caper ke Presiden, Yandri Ungkap Tujuan Tantang Rocky Gerung Debat Bahas Haji

Namun, ucapan Rocky itu langsung dibantah Yandri.

Ia mengaku hanya menjalankan tugasnya di DPR.

"Bukan membela siapa pun, ini keterpanggilan hati nurani saya," bantahnya.

"Enggak ada urusan hati nurani, itu tupoksi Anda," sahut Rocky.

"Sebagai ketua Komis VIII yang memang mitra kerjanya Kementerian Agama yang memberangkatkan haji, saya punya tanggung jawab penuh meluruskan hal-hal yang keluar dari koridor," kata Yandri melanjutkan.

"Ini penting untuk disampaikan kepada publik, kalau enggak keliru."

Menurut Yandri, ia perlu meluruskan berita bohong yang kini mudah beredar di maskyarakat.

Terkait ha itu, Yandri kemudian menyebut Rocky menjadi satu di antara pembuat berita bohong tersebut.

"Banyak hoaks saat ini dan itu tanggung jawab saya, saya dipilih oleh rakyat dan bertanggungjawab juga pada rakyat," kata Yandri.

"Hoaks yang Anda sebut salah satunya dikeluarkan oleh Rocky Gerung?," sahut Najwa Shihab.

"Iya kira-kira gitu Bang Rocky Gerung hoaksnya," jawab Yandri mengiyakan.

Sindiran Yandri itu langsung dibalas Rocky.

"Saya sering katakan itu, bahwa hoaks yang terbaik itu yang dibuat pemerintah," tukas Rocky. 

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-8.36:

Rocky Ungkit Rizieq dan Kadrun

Pada segmen sebelumnya, meski analisisnya mendapat bantahan, Rocky mengaku dirinya tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Ia meyakini diplomasi melibatkan hal-hal yang tak bisa dibuka ke publik.

"Tidak ada soal bagi saya, karena diplomasi bagi saya prinsipnya the art of speaking the unspeakable (seni membicarakan hal yang tak bisa dibicarakan, -red)," ungkap Rocky.

"You membuktikan yang unspeakable (tidak bisa dibicarakan), bagaimana caranya itu?" kata Rocky.

Baca juga: Anggota DPR F-PKS Bantah Rocky Gerung yang Kaitkan HRS dan Haji: Janganlah Bebani Habib Rizieq

Rocky lalu menjabarkan analisisnya, yakni sosok Rizieq yang memiliki dampak terhadap hubungan diplomasi antara Indonesia-Arab Saudi.

Pada kesempatan yang sama, Rocky juga mengungkit-ungkit sebutan kadrun.

"Saya tetap bikin analisis itu, bahwa Arab Saudi ingin memperoleh keuntungan diplomasi dengan dengan soal ini di dalamnnya ada faktor Habib Rizieq," kata Rocky.

"Karena Habib Rizieq pernah diantar pulang oleh Arab Saudi."

"Lalu ada soal kadrun, Arab Saudi tentu kupingnya panas, ini ngapain sih kadrun, kadrun."

"Yang di-satire kan kita, jadi itu mesti juga dihitung sebagai paket kebijakan," sambungnya.

Menurut Rocky, cara untuk membuktikan hal-hal yang tidak diungkap ke publik adalah melalui analisis.

"You bisa bilang jauh sekali, memang jauh sekali, tetapi diplomasi enggak ada yang terbuka," tegas Rocky.

"Itu pentingnya think the unthinkable (berpikir yang tidak terpikirkan), dan mengintip apa yang unspeakable (tidak bisa dibicarakan)."

"Anda mau membuktikan dengan cara apa? Satu-satunya dengan membuat analisis," lanjut Rocky.

Kendati demikian, Rocky juga menyampaikan bahwa analisisnya bisa saja salah.

"Analisis ini bisa salah, bisa aja, Anda juga bisa membuat kekeliruan untuk menganalisis analisis saya, sama saja," kata Rocky.

"Tapi hak saya untuk bikin analisis itu dasarnya kapasitas akademik saya untuk berpikir secara diplomatis," pungkasnya. (TribunWow.com)