Virus Corona
Malaysia Berlakukan Lockdown Mulai 1-14 Juni 2021, Ini 17 Sektor yang akan Tetap Beroperasi
Malaysia memberlakukan lockdown secara Nasional pada 1-14 juni. Meski jumlah total kasus yang terinfeksi tergolong sedang secara global.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Malaysia mengalami lonjakan Covid-19 cukup pesat dalam beberapa minggu terakhir.
Tercatat sebanyak 9000 orang dilaporkan terpapar Covid-19 per Minggu (30/5/2021).
Akibatnya, saat ini total 558.534 orang telah terjangkit Virus Corona.
Dikutip dari Tribunnews.com pada Senin (31/5/2021), secara global, kondisi di Malaysia tergolong 'sedang', namun pemerintah akan berlakukan lockdown mulai tanggal 1-14 Juni mendatang.
Baca juga: Varian Covid-19 di India Mudah Menular dalam Sehari, Negara Bagian di Australia Berlakukan Lockdown
Baca juga: Singapura Lockdown Kedua, Dilarang Main Alat Musik Tiup hingga Maksimal Terima 2 Tamu per Hari
Pemberlakuan lockdown secara nasional tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.
Pemberlakuan tersebut berlaku untuk sektor sosial dan ekonomi.
Meski demikian, sektor yang telah terdaftar di dewan keamanan nasional akan tetap beroperasi.
Dikutip dari Kompas.com pada Senin (31/5/2021), sebanyak 17 sektor akan tetap beroperasi.
Sektor tersebut berupa perawatan kesehatan, telekomunikasi atau media, makanan atau minuman, utilitas dan perbankaan.
Pemerintah juga akan mengizinkan 12 perusahaan yang berada dibawah sektor manufaktur akan tetap beroperasi.
Perusahaan tersebut adalah perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman, alat kesehatan, bahan tekstil untuk membuat baju pelindung, miyak dan gas.
Baca juga: Intelijen Inggris Yakin Asal Covid-19 Benar dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan
Menteri Pertahanan Malaysia, Ismail Sabri Yaakob mengatakan perusahaan tersebut harus beroperasi dengan kapasitas 60 persen.
Jika didapati melebih kapasitas, maka pihak karyawan bisa mengadukan hal tersebut ke kementerian sumber daya manusia.
Pemerintah menduga lonjakan kasus Covid-19 di Negeri Jiran tersebut akibat dari varian baru Virus Corona yang gampang menular.
Ditambah, Negeri yang mayoritasi oleh penduduk muslim tersebut baru saja merayakan Hari Raya Idul Fitri.