Terkini Nasional
Ungkit Respons Presiden soal Penonaktifan 75 Pegawai KPK, Saor Siagian: Firli Seenak-enaknya
Pegiat anti-korupsi, Saor Siagian buka suara soal kontroversi penonaktifan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pegiat anti-korupsi, Saor Siagian buka suara soal kontroversi penonaktifan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dilansir TribunWow.com, Saor justru menyoroti Ketua KPK, Firli Bahuri.
Ia menganggap Firli memiliki agenda khusus hingga sengaja memberhentikan pegawai KPK yang dianggap kompeten.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Rabu (26/5/2021).

Baca juga: Soal Penonaktifan 75 Pegawai KPK, Novel Baswedan di Mata Najwa: Ini Menghina dan Keterlaluan
Baca juga: Begini Pengakuan Penyidik KPK yang Dinonaktifkan meski Tengah Buru Politisi PDIP Harun Masiku
Saor menilai, hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) tak ada hubungannya dengan pekerjaan mereka di KPK.
"Yang berbahaya, begitu mereka ini tes wawasan kebangsaan kan mereka enggak ada kerjaan," ujar Saor.
"Padahal pekerjaan ini kan soal teknis, mereka kompeten, mengapa pekerjaan dicabut?"
Ia lantas menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menentang pemecatan pegawai KPK.
Menurut Saor, Jokowi perlu menunjukkan sikap tegas jika benar-benar menolak pemecatan pegawai lembaga antirasuah tersebut.
"Oleh karena itu panglima sebagai aparatur sipil negara mengatakan jangan sampai ada satu pun orang dirugikan," kata Saor.
"Tapi ketua BKN dan komisioner mengatakan sudah koordinasi presiden."
"Apakah dengan demikian presiden double standard di belakang beda, tapi di depan beda?"
"Itulah mengapa kami mengklarifikasi apa arti imbauan presiden ini," sambungnya.
Lebih lanjut, Saor kemudian menyinggung sikap Firli Bahuri sebagai ketua KPK.
Ia menduga, Firli Bahuri memiliki agenda khusus atau bahkan memanfaatkan kekuasannya.