Breaking News:

Virus Corona

Fakta Banyak Jenazah Mengapung di Sungai India, Ternyata Pasien Covid-19 yang Tak Dikremasi

Banyak jenazah pasien Covid-19 di India yang mengapung di beberapa sungai Uttar Pradesh.

Editor: Claudia Noventa
NDTV via TWITTER
Potongan gambar aliran warga berkumpul di aliran Sungai Gangga di mana puluhan mayat terlihat mengambang, pihak berwenang India telah memasang jaring untuk menangkap mayat diduga korban Covid-19, pada Rabu (12/4/2021). 

Diberitakan sebelumnya, ada puluhan mayat ditemukan mengapung di Sungai Gangga diduga sebagai korban Covid-19.

Media-media lokal membuat laporan bahwa jenazah-jenazah yang mengapung di Sungai Gangga dan anak sungainya dalam beberapa hari terakhir terkait dengan Covid-19.

Potongan gambar aliran warga berkumpul di aliran Sungai Gangga di mana puluhan mayat terlihat mengambang, pihak berwenang India telah memasang jaring untuk menangkap mayat diduga korban Covid-19, pada Rabu (12/4/2021).
Potongan gambar aliran warga berkumpul di aliran Sungai Gangga di mana puluhan mayat terlihat mengambang, pihak berwenang India telah memasang jaring untuk menangkap mayat diduga korban Covid-19, pada Rabu (12/4/2021). (NDTV via TWITTER)

Baca juga: Buntut Penemuan Puluhan Mayat Diduga Korban Covid-19, India Pasang Jaring di Sungai Gangga

Baca juga: Orang-orang di India Olesi Kotoran Sapi ke Seluruh Tubuh, Dipercaya Bisa Menangkal Covid-19

Namun, negara bagian Uttar Pradesh masih bungkam terkait penyebab banyaknya jenazah yang mengapung di Sungai Gangga.

"Pemerintah memiliki informasi bahwa jenazah yang meninggal karena Covid-19 atau penyakit lainnya dibuang ke sungai, bukannya ditangani sesuai ritual yang tepat," tulis seorang pejabat senior Uttar Pradesh Manoj Kumar Singh dalam surat tertanggal 14 Mei kepada para pemimpin distrik yang berhasil dilihat oleh Reuters.

“Akibatnya, ada banyak mayat yang muncul di sejumlah sungai di banyak tempat,” sambung Singh dalam suratnya itu.

Dalam suratnya itu, Singh menulis bahwa pelarungan jenazah korban Covid-19 tersebut diesebabkan oleh sejumlah faktor.

Faktor-faktor tersebut seperti kurangnya dana untuk membeli kayu bakar untuk kremasi, kepercayaan di beberapa komunitas, dan keluarga yang meninggalkan korban Covid-19 karena takut tertular.

Dia meminta pejabat tingkat desa untuk memastikan supaya tidak ada jenazah yang dibuang ke sungai lagi.

Singh menambahkan dalam suratnya bahwa pemerintah negara bagian akan memberikan uang 5.000 rupee (Rp 970.000) untuk mengkremasi atau menguburkan jenazah kepada masing-masing keluarga miskin.

Baca juga: Puluhan Mayat Mengapung di Sungai Gangga India setelah Kematian karena Covid-19

Negara bagian juga meminta polisi untuk berpatroli di tepi sungai untuk menghentikan praktik tersebut.

Uttar Pradesh memiliki populasi sekitar 240 jiwa, lebih banyak dari populasi Brasil dan Pakistan. Negara bagian ini telah terpukul parah oleh lonjakan kasus Covid-19 di India.

Pakar kesehatan mengatakan, sekarang ada banyak kasus Covid-19 di desa-desa di Uttar Pradesh yang tidak terdeteksi.

Selama hampir dua pekan, India melaporkan sekitar 4.000 kematian hampir setiap hari akibat Covid-19.

Baca juga: Agar Jera, Polisi India Paksa Pelanggar Jam Malam Masuk ke Dalam Van dengan Pasien Covid-19 Palsu

Namun para ahli kesehatan berpendapat, jumlah korban tewas akibat Covid-19 di “Negeri Anak Benua” kemungkinan jauh lebih tinggi.

Lonjakan kematian akibat virus corona di banyak tempat di India menyebabkan penumpukan di krematorium dan melipatgandakan biaya prosesinya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Sungai Gangga di IndiaCovid-19Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved