Terkini Daerah
2 Remaja Masjid Tewas akibat Petasan, Warga Bungkam dan Menutup Diri saat Polisi Datangi TKP
Keanehan terjadi saat pihak kepolisian turun ke lapangan menyelidiki kasus ledakan petasan yang menyebabkan dua remaja masjid tewas dan 7 lainnya luka
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Petasan diketahui diledakkan oleh para korban di sebuah rumah kosong yang dimiliki seorang warga bernama Abdul Rahman.
Abdul Rahman mengatakan, para korban diketahui menyelenggarakan tradisi tahunan yang biasa diadakan setiap hari raya Idul Fitri.
Ia bercerita, warga sudah biasa membuat petasan berukuran besar.
Petasan besar itu harus dinyalakan di hari pertama dan harus habis.
"Jadi hanya hari pertama saja dan harus habis. Hari ke-2 sudah habis, tidak ada ledakan lagi," ungkap Abdul, Selasa (11/5/2021).
Petasan tersebut diketahui diledakkan di dalam rumah milik Abdul.
Rumah kosong yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) merupakan bangunan milik ayah Abdul yang tidak ditempati.
Menurut Kapolsek Rejotangan, AKP Hery Poerwanto, saat pukul 19.30 WIB pemilik rumah melihat sejumlah orang masuk rumah orang tuanya untuk membuat mercon.
“TKP adalah rumah kosong milik orang tua Abdul Rahman,” ungkap Hery, Selasa (11/5/2021).
Ledakan baru terjadi sekira pukul 22.30 WIB.
“Total ada sembilan korban. Satu meninggal di lokasi,satu meninggal di rumah sakit,” sambung Hery.
Dari TKP, polisi menemukan barang bukti berupa 2 petasan seukuran betis serta tiga kantong bubuk mesiu.
Baca juga: Petasan Racikan Meledak di Dalam Rumah, Adik Kakak di Ponorogo Tewas Terpental 5 Meter dari TKP
Korban meninggal:
1.Masrosi (25)