Breaking News:

Vaksin Covid

Kapan Sebaiknya Seseorang yang Pernah Terinfeksi Covid-19 Disuntik Vaksin? Simak Penjelasannya

Simak penjelasan kapan waktu yang tepat bagi seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19 untuk mendapat suntikan Vaksin Covid-19.

SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
VAKSINASI NAKES - Vaksinator saat akan melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan RS Husada Utama, Jumat (15/1). Sebanyak 60 tenaga kesehatan di RS Husada Utama di vaksinasi Covid-19 pada hari pertama. Terbaru, Kemenkes menegaskan bahwa suntikan vaksin tidak membuat penerimanya kebal Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Simak penjelasan kapan waktu yang tepat bagi seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19 untuk mendapat suntikan Vaksin Covid-19.

Dilansir Kompas.com, ahli Penyakit Menular Kristen Englund, MD menegaskan seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19 perlu menerima vaksin.

Banyak orang yang pernah terinfeksi Covid-19 mungkin berpikir tidak perlu menerima vaksin karena tubuhnya dapat membangun antibodi dengan sendirinya.

Baca juga: Penjelasan Bio Farma soal Harga Vaksin Sinopharm, Vaksinasi Gotong Royong Dimulai 17 Mei 2021

Namun, Kristen Englund, MD mengatakan bahwa gagasan seperti ini harus dihindari.

"Meskipun kita pernah menderita Covid-19, tetap penting bagi kita untuk mendapatkan vaksin. Sejumlah kecil orang bisa tertular Covid-19 untuk kedua kalinya," ungkapnya.

Menurut dia, bahkan jika kita tidak terkena Covid-19 untuk kedua kalinya, penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan vaksin akan membantu kita melakukannya.

Antibodi Tak Cukup Melindungi

Dokter Englund menjelaskan bahwa kita tidak tahu berapa lama antibodi secara alami akan bertahan setelah kita mengalami infeksi Covid-19.

Dia mengatakan, penelitian terbaru yang berfokus pada berapa lama kekebalan dapat bertahan setelah Covid-19 masih tidak jelas dan para ilmuwan percaya itu bisa sampai delapan bulan.

"Studi tersebut hanya mencakup 200 pasien, jadi belum ada banyak datanya. Cara terbaik untuk memastikan kita terlindungi adalah dengan vaksinasi," terangnya.

Baca juga: Mengenal Perbedaan 3 Vaksin Covid-19 di Indonesia: Vaksin Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm

Dia juga mencatat, orang-orang yang pernah menderita Covid-19 dan memiliki gejala jangka panjang (long covid) akhirnya membaik setelah mendapatkan vaksin.

"Apabila kita memiliki gejala Covid-19 yang lama pada saat ini, mohon pertimbangkan untuk mendapatkan vaksin," saran Dr Englund.

Waktu yang Tepat untuk Divaksin

Englund merekomendasikan agar orang-orang yang pernah terinfeksi Covid-19 segera mendapatkan vaksin setelah keluar dari karantina.

Namun, ada satu peringatan. Jika kita menerima antibodi monoklonal, kita harus menunggu 90 hari setelah pulih dari Covid-19 untuk menerima vaksin.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), antibodi monoklonal adalah protein yang dibuat di laboratorium yang meniru respons imun tubuh.

Baca juga: Apakah Seseorang yang Pernah Terinfeksi Covid-19 Perlu Divaksin? Ini Penjelasan Ahli

Antibodi ini terkadang diperlukan untuk membantu pasien melawan virus.

"Jika kita memiliki antibodi monoklonal, itu akan menghalangi kita mengembangkan respons yang bagus dan kuat terhadap vaksin. Jadi itulah mengapa kita harus menunggu selama 90 hari sampai antibodi monoklonal keluar dari sistem tubuh," jelasnya.

Kemungkinan Terinfeksi Kembali jika Tidak Divaksin

Menurut Dr Englund, para ilmuwan masih mempelajari tentang Virus Corona dan masih belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum kita dapat terinfeksi kembali Covid-19 jika tidak divaksin.

"Jauh lebih baik jika kita divaksin, sehingga tidak perlu khawatir untuk melangkah maju sampai kita mempelajari lebih lanjut apakah kita memerlukan dosis selanjutnya atau tidak," ujarnya.

Para peneliti saat ini sedang mempelajari apakah seseorang yang telah divaksin dapat membawa virus dan menularkannya kepada orang lain. (*)

Baca berita Vaksin Covid-19 lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernah Terinfeksi Covid-19 Kapan Sebaiknya Divaksin? Ini Penjelasannya"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Vaksin Covid-19Covid-19Virus CoronaVaksinVaksinasi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved