Sate Beracun
Polisi Kesulitan Korek Informasi dari NA Pengirim Sate Beracun karena Ini, Terbongkar Sifat Aslinya
Penyidik sempat kesulitan memeriksa Nani Apriliani alias NA (25), wanita pengirim sate beracun yang menewaskan anak pengemudi ojek online (ojol).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Kala itu Bandiman langsung bertanya kepada pelaku kenapa tidak menggunakan aplikasi.
"Lah kok enggak pakai aplikasi saja mba?" ucap Bandiman kepada pelaku saat itu.
"Kebetulan saya enggak punya aplikasi," ujar Bandiman menirukan jawaban pelaku.
Bandiman yang tidak curiga akhirnya menerima bayaran Rp 30 ribu dari pelaku dan mengantarkan paket tersebut ke alamat penerima yakni Tomy.
"Sebelum saya berangkat otomatis saya minta alamat yang dituju dan nomor telepon yang dituju," ujar Bandiman.
"Kemudian saya tanpa menaruh rasa curiga, terus saya membawa paket yang sudah tertera di HP saya," sambungnya.
Bandiman bercerita, saat tiba di kediaman penerima, ia langsung menghubungi kontak Tomy karena rumah nampak kosong.
Ketika dihubungi, Tomy selaku penerima sedang berada di luar kota.
Terkait paket yang dibawa Bandiman, Tomy mengatakan sama sekali tidak mengenal Hamid, nama yang dicantumkan pelaku pada paket makanan tersebut.
"Bapaknya (Tomy) bilang, saya enggak merasa kenal atau punya teman yang namanya Hamid," ujar Bandiman.
Kemudian Bandiman menyerahkan paket itu kepada istri Tomy yang ternyata berada di rumah.
Istri Tomy juga menolak paket itu karena tidak mengenal pengirim.
Pihak penerima pada saat itu juga tidak mencurigai isi paket makanan tersebut lalu memberikannya kepada Bandiman.
"Tanpa rasa menaruh curiga, istrinya tadi membolehkan, dipersilahkan paket takjil tadi dikasihkan kepada saya atas persetujuan suaminya juga," ungkap Bandiman.
"Silakan diambil saja pak, buat bapak saja," kata Bandiman menirukan ucapan istri Tomy.