Sate Beracun
Polisi Kesulitan Korek Informasi dari NA Pengirim Sate Beracun karena Ini, Terbongkar Sifat Aslinya
Penyidik sempat kesulitan memeriksa Nani Apriliani alias NA (25), wanita pengirim sate beracun yang menewaskan anak pengemudi ojek online (ojol).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
"Kalau tidak salah 2014 ia berangkat kerja ke Bantul. Setelah lulus SMP," kata Maman.
Biasanya NA pulang ke Majalengka setiap lebaran.
Maman mengaku terakhir bertemu dengan anaknya adalah sebelum terjadi kasus pembunuhan dengan racun.
NA sempat pulang sebelum bulan puasa.
"Pulang setiap Lebaran. Tapi sebelum puasa (kemarin) dia sempat pulang juga," tutur Maman.
NA berada di rumahnya selama tiga hari.
"Baru ketemu awal puasa ini. Di rumah selama tiga hari lalu berangkat lagi," jelas sang ayah.
Bandiman Akui Tidak Curigai Pelaku
Bandiman (36), driver ojek online (ojol) asal Bantul, Jawa Tengah, mengaku tidak merasakan kecurigaan apapun ketika mengirim paket makanan sate mengandung racun sianida pada Minggu (25/4/2021) kemarin.
Pada saat itu Bandiman menerima paket sate tersebut dari seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya,
Baru-baru ini pelaku bernama Nani Apriliani alias NA (24) sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Nani Pakai Jilbab saat Kirim Sate Sianida, Ayah Korban Yakin Kenali Pelaku meski Baru Lihat Foto
Ditayangkan di YouTube Kompastv, Selasa (4/5/2021), Bandiman merinci kronologis dirinya menerima paket tersebut hingga akhirnya dikonsumsi oleh putranya NFP (8) yang kemudian tewas keracunan.
Bandiman bercerita, pada awalnya ia tengah duduk beristirahat di sebuah masjid di Kota Yogyakarta seusai salat Ashar.
Pada saat duduk bersantai itulah ia dihampiri oleh NA
NA kemudian meminta kepada Bandiman untuk mengirimkan paket makanan.