Terkini Daerah
Detik-detik Mantan Napi Siram Pertalite lalu Bakar Hidup-hidup Pacarnya, padahal Baru Setahun Bebas
Seorang pria asal Kampung Kertajadi RT 01/01, Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun, Cianjur, berinisial DD (32) tega membakar hidup-hidup kekasihnya.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Seorang pria asal Kampung Kertajadi RT 01/01, Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun, Cianjur, berinisial DD (32) tega membakar hidup-hidup kekasihnya, Indi (27).
Dilansir TribunWow.com, kejadian nahas itu berlangsung pada Sabtu (1/5/2021) sekira pukul 17.30 WIB.
Sebelum membakar korban, DD menyiramkan pertalite ke tubuh wanita 27 tahun tersebut.

Baca juga: Bunuh lalu Potong Alat Vital Ayah Kandungnya, Anak di NTT Bentak Saksi Mata saat Mau Dilerai
Baca juga: Bunuh Ayah Kandung secara Sadis, Pria Ini Ngaku Dendam Terus Dimarahi dan Dianaya karena Tak Bekerja
Setelah membakar korban, DD langsung melarikan diri.
Seorang warga Cidaun, HM (40) menyebut DD merupakan mantan narapidana yang baru satu tahun bebas dari penjara.
Warga sekitar menduga DD nekat membakar Indi karena cemburu.
"Kalau di masyarakat isu beredar karena cemburu," ujar HM, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (3/5/2021).
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka bakar serius dan kini dalam kondisi kritis.
Diperkirakan, korban mengalami luka bakar 80 persen.
Baca juga: Dibantu Dua Temannya, Suami Tega Bunuh Istri Hanya karena Kesal Dimarahi Bangun Siang dan Tak Kerja
Baca juga: Sempat Teriak Minta Tolong, Pria Ini Dibunuh secara Sadis oleh Anak Kandung, Badan Penuh Luka Tusuk
Sementara itu, hingga kini polisi masih memburu pelaku.
Kepala Kepolisian Sektor Cidaun, AKP Sumardi membenarkan adanya kejadian itu.
Ia mengatakan, kejadian itu berlangsung di depan rumah warga.
"Peristiwa tersebut terjadi di halaman rumah seorang warga dan korban mengalami luka bakar cukup serius sehingga kritis dan dilarikan ke rumah sakit hasan Sadikin Bandung," terang Sumardi.
Hingga kini, pihak kepolisian juga belum mengetahui motif pelaku membakar korban.
"Belum jelas apa motifnya sebab korban belum bisa dimintai keterangan karena keadaannya kritis."