Breaking News:

Terkini Nasional

Klaim Setara Korps Elit Militer, Ali Imron Ngaku Bisa Buat Bom Nuklir: Senjata Paling Kecil Bolpen

Ali Imron menceritakan bagaimana dirinya dibekali begitu banyak kemampuan saat mengikuti pelatihan terorisme di Afghanistan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube Akbar Faizal Uncensored
Terpidana kasus terorisme bom Bali 1 Ali Imron menjelaskan soal terorisme di YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (29/4/2021). 

Aris Munandar, ayah Garil adalah korban dari bom yang menewaskan sebanyak 202 jiwa tersebut.

Beberapa tahun setelah tragedi mengerikan itu berlalu, Garil dipertemukan dengan Ali Imron yang menjadi pelaku di balik Bom Bali I.

Setelah mendengar curhatan dan kesedihan dari Garil, Ali Imron mengatakan dirinya sebagai pelaku justru merasa lebih tersiksa dibandingkan Garil yang kehilangan ayahnya akibat bom tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube BBC News Indonesia, Senin (17/2/2020), mulanya Garil menceritakan arti kehadiran ayahnya dalam kehidupannya.

Berselang lama setelah kepergian ayahnya, Garil hingga kini masih belum bisa menerima bahwa sosok yang dicintainya tersebut tewas karena serangan bom.

Setiap kali ia melihat foto ayahandanya, dirinya masih tidak kuat menahan kesedihan yang begitu besar.

"Apalagi kalau lihat foto Bapak, saya tidak kuat," kata Garil.

"Dibandingkan adik-adik, saya yang paling ingat Bapak," cerita Garil sambil beberapa kali mengusapkan tisu untuk mengelap air mata yang menetes.

"Anak pertama yang paling disayang, sampai saya disekolahkan sepak bola, tiap hari Minggu pasti Bapak yang antar," sambungnya.

Ali Imron (kiri) dan Garil (kanan), Senin (17/2/2020), Youtube BBC News Indonesia
Ali Imron (kiri) dan Garil (kanan), Senin (17/2/2020), Youtube BBC News Indonesia (youtube BBC News Indonesia)

Baca juga: Henry Yosodiningrat Sebut Kiblat FPI ke ISIS karena Munarman, Advokat Ulama: Anda Menuduh, Buktikan

Aris yang berprofesi sebagai supir angkutan, saat itu sedang menunggu penumpang di luar klub-klub malam saat tragedi bom terjadi.

Ia tewas terkena ledakan dari sebuah mobil penuh dengan bahan peledak yang dibawa Ali Imron masuk ke area klub malam tersebut.

Garil yang kala itu masih berumur 10 tahun harus menerima kepergian ayahnya yang tewas akibat serangan teroris.

"Seingat saya, lihat jenazah itu wajah bukan Bapak, sudah enggak jelas, sudah benar-benar hangus," tutur Garil.

Beberapa tahun setelah serangan itu terjadi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Ditjen Pemasyarakatan mengadakan sebuah pertemuan antara Garil dan Ali Imron.

Pertemuan tersebut diadakan dalam rangka program deradikalisasi yang diharapkan mampu melunakkan hati pelaku terorisme.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ali ImronBom NuklirTerorisAkbar FaizalYouTubeBom BaliAfganistan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved