Terkini Daerah
Tengah Malam Didatangi 3 OTK, Pria di Palembang Tiba-tiba Disiram Air Keras saat Diajak Ngobrol
Sejumlah OTK menyiram air keras saat tengah malam berkunjung ke rumah warga dan menikam anak korban yang sempat mengejar.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Aminudin (50) mengalami luka-luka seusai disiram menggunakan air keras oleh orang tidak dikenal.
Tak hanya dirinya yang mengalami luka-luka, anaknya M Robani (29) turut menderita luka tikaman di perut saat mengejar pelaku.
Korban diserang di rumahnya sendiri di Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25/4/2021) malam.

Baca juga: Nasihati Anaknya agar Sabar, sang Ayah Justru Khilaf Tikam Tetangganya yang Selalu Menghina
Dikutip TribunWow.com dari SRIPOKU.com, kejadian itu diketahui terjadi sekira pukul 23.00 WIB.
Sebelum penikaman terjadi orang-orang rumah semuanya sudah dalam kondisi tertidur lelap termasuk Aminudin.
Pada saat itu hanya M Robani yang masih belum tidur karena tengah menonton televisi.
Ketika menonton televisi, datang suara sejumlah pria memanggil-manggil penghuni rumah.
M Robani yang masih terjaga kemudian menemui para orang tak dikenal (OTK) tersebut yang diduga berjumlah 3 orang.
"Saya sendiri tidak tahu berapa jumlah mereka yang datang. Sekitar tiga atau empat pria. Karena memang saat itu saya sudah tidur," ujar Novita (19) selaku anak korban yang lain.
Saat ditemui oleh M Robani, para OTK itu meminta untuk bertemu dengan Aminudin meskipun M Robani telah menjelaskan bahwa ayahnya itu sudah tidur.
M Robani akhirnya membangunkan ayahnya itu.
Pada saat menemui Aminudin, para OTK itu menanyakan tentang tempat penjualan batu bata.
Diketahui, di sekitar rumah korban banyak ditemukan tempat penjualan batu bata.
Aminudin lalu menjawab pertanyaan sejumlah OTK itu.
Di tengah-tengah menjawab pertanyaan 3 OTK itu, satu di antara mereka tiba-tiba menyiramkan air keras kepada Aminudin.
Aminudin refleks berteriak histeris akibat disiram air keras.
"Dengar suara teriakan ayah kami semua terbangun. Kami panik lihat itu dan coba beri pertolongan pertama. Kami bawa air seember untuk siram ke tubuh ayah. Kami bingung harus berbuat apa, suasana sangat panik waktu itu," ujar Novita.
Baca juga: Sempat Viral, Ini Alasan Polisi Tak Penjara Mahasiswi Pengemudi Porsche yang Masuk Jalur Busway
Turut Tikam Anak Korban
Karena teriakkan korban Aminudin, pelaku langsung panik dan kabur dari lokasi kejadian.
"Karena waktu ayah teriak, warga juga langsung keluar untuk datang ke sini. Itu yang bikin mereka (pelaku) panik," ujar Novita.
M Robani yang pada saat itu masih terjaga langsung mengejar pelaku ketika ayahnya disiram pakai air keras.
Baca juga: Tikam Pria karena Dendam Dibully, Trainer Gym di Surabaya Ikut Terluka karena Tusukan Sangat Keras
Namun nahas, M Robani justru ditikam oleh pelaku di bagian pinggang.
"Kami tidak lihat langsung bagaimana kakak ditusuk. Kami lihat perutnya sudah banyak mengeluarkan darah. Suasana benar-benar kacau saat itu," ujar Novita.
Sementara itu meskipun Novita sempat panik, dirinya langsung bergegas menghubungi pihak kepolisian.
"Ayah dan kakak saya masih dirawat di RSMH. Sedangkan polisi tadi juga sudah datang ke sini. Intinya kami sangat berharap para pelakunya bisa segera ditangkap. Kami takut kalau mereka datang lagi kesini," ujarnya.
Dari tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan barang-barang milik korban yang tertinggal saat panik kabur.
Barang-barang itu di antaranya adalah sepasang sandal, dua kacamata, kantong plastik putih bekas menampung air keras dan sebuah sepeda motor matic biru bernomor polisi BG 6235 ZV.
Anak korban yang lain yakni Eva mengatakan dirinya telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Benar sudah buat laporan, tapi saya belum bisa banyak bicara. Soalnya lagi sibuk urus keperluan kamar di rumah sakit," ujarnya saat dihubungi, Senin (26/4/2021) pagi. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Sripoku.com dengan judul BREAKING NEWS: Pimpinan Ponpes di OKI Dipenjara 20 Tahun, Istri Hamil Tua Cabuli Sejumlah Santri dan Saya Minta Maaf, Pernyataan Oknum Pimpinan Ponpes di OKI Cabuli Belasan Santri Usai Divonis 20 Tahun