Reshuffle Kabinet
Beda dengan yang Lain, Ujang Komarudin Usul 2 Menteri Ini Ikut Di-reshuffle: Belum Kinclong
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai ada dua menteri yang perlu dievaluasi bahkan jika perlu dirombak.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai ada dua menteri yang perlu dievaluasi bahkan jika perlu dirombak.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Dua Sisi di TvOne, Kamis (15/4/2021).
Dikabarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengumumkan reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Hendri Satrio Ungkap Ciri-ciri Menteri yang Bakal Di-reshuffle: Sering Ditegur Jokowi Langsung
Beberapa tokoh mulai memprediksi nama-nama yang akan diganti, misalnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfhi, hingga Menteri Kominfo Johnny G. Plate.
Namun berbeda dengan prediksi tersebut, Ujang menyebut ada menteri lain yang seharusnya dievaluasi.
"Secara umum kinerja menteri ini, mohon maaf, di tengah darurat Corona ini belum ada yang luar biasa, belum ada yang kinclong," komentar Ujang Komarudin.
Dalam skala 0 sampai 100, Ujang mengaku hanya akan memberi nilai 50 pada kinerja kabinet periode kedua pemerintahan Jokowi ini.
Ia memberi contoh pada kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
"Saya melihat, mohon maaf ya, Menteri Pendidikan. Saya dosen, terdampak betul," ungkap pengamat politik dari Universitas Al Azhar ini.
"Pak Nadiem memang mengatakan, 'Profesor itu enggak penting'. Kita yang mati-matian berdarah-darah di kampus yang mengkritik habis," lanjutnya.
"Kedua, kebijakannya kontroversi," tambah Ujang.
Baca juga: BTP Kandidat Kuat Menteri Investasi, Refly Harun: Sampai Kapanpun Ahok Tidak Bisa Menjadi Menteri
Misalnya pada kebijakan "Kampus Merdeka", banyak dosen akan menganggur karena SKS mereka tersedot untuk kuliah praktek yang dicanangkan Nadiem.
"Kementerian lain misalnya Kementerian Desa," singgung Ujang.
"Itu 'kan ada jual beli jabatan, diindikasikan begitu. Ini 'kan jadi persoalan, masak dibiarkan? Tolong diinvestigasi dong, Pak Jokowi," lanjutnya.
Ia menyinggung ada dua aspek penting dalam keputusan seorang menteri dapat diganti atau tidak, yakni secara politis dan kinerja.
"Ini penting karena ada dua ukuran dalam reshuffle. Yang pertama, ukuran subjektif. Ukuran politis. Kalau dia tidak berprestasi bisa saja tidak diganti karena politis," terang Ujang.
"Tetapi ukurannya yang objektif apa? Ya, kinerja. Kalau kinerjanya bagus, maka pertahankan, kalau enggak ya sikat," tambah dia.
Lihat videonya mulai menit 4.40:
Hendri Satrio Ungkap Ciri-ciri Menteri yang Bakal Di-reshuffle
Pengamat politik Hendri Satrio menyampaikan kemungkinan sosok-sosok menteri yang akan dirombak atau reshuffle.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Dua Sisi di TvOne, Kamis (15/4/2021).
Diketahui sebelumnya beredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera merombak Kabinet Indonesia Maju untuk kedua kalinya.

Baca juga: Qodari Nilai Reshuffle Kabinet Jokowi Dilakukan untuk Akomodasi Kepentingan Parpol: Belum Berhasil
Beredar pula sejumlah nama yang diprediksi akan diganti.
Hendri menyebut ada beberapa ciri yang umumnya sama dari periode pertama pemerintahan Jokowi.
"Ciri-cirinya sebetulnya bisa dibaca dari periode pertama," kata Hendri Satrio.
Ia memberi contoh sifat menteri yang bisa diganti adalah kerap menimbulkan kontroversi atau masalah di publik.
"Biasanya yang paling mudah adalah kontroversial di publik, bikin gaduh," jelas Hendri.
Ciri berikutnya adalah apabila menteri tersebut kerap ditegur secara langsung oleh kepala negara.
"Kemudian yang kedua cirinya yang paling jelas itu suka ditegur Pak Jokowi secara langsung. Beberapa menteri itu sudah disinggung," lanjut dia.
"Impor beras, misalnya," singgung Hendri.
Baca juga: Santer Isu Reshuffle Kabinet, Kader PAN Disebut-sebut akan Duduki Kursi Menteri, Siap Jadi Koalisi?
"Terus tentang persediaan pupuk. Terus tentang tenaga kerja. Banyak, macam-macam," lanjut pengamat politik tersebut.
Diketahui Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pernah disorot karena kebijakan impor beras yang menuai kontroversi.
Menurut Hendri, menteri-menteri yang menimbulkan kontroversi cenderung lebih mungkin diganti oleh Jokowi.
"Ada juga yang enggak ditegur tapi kontroversi karena dipersepsikan setuju money politik pada pemilihan ketua Kadin," singgung Hendri.
"Itu beberapa kontroversi yang menurut saya dipertimbangkan juga oleh Pak Jokowi," jelasnya.
Walaupun begitu, Hendri mengingatkan agar jangan asal memprediksi.
Pasalnya pemikiran sang kepala negara tidak dapat diketahui atau ditebak-tebak.
"Tapi Pak Jokowi kerennya adalah kalau kita nebak, biasanya suka salah," jelas Hendri. (TribunWow.com/Brigitta)
Baca berita lainnya terkait reshuffle