Reshuffle Kabinet
Rabu Sudah Lewat, M Qodari Yakin Ngabalin Meleset soal Kapan Reshuffle: Pekan Depan Rabu Pahing
Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari mengungkapkan prediksinya tentang kemungkinan pengumuman reshuffle kabinet.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
"Kalau kita lihat perubahan nomenklatur DPR, menurut saya inisiatif dari Presiden Jokowi," kata pengamat politik tersebut.
Ia memberi contoh Jokowi memiliki posisi tawar yang kuat, sehingga keinginannya cenderung dipenuhi DPR.
Baca juga: Andaikan Ngabalin Ditawari Gantikan Menteri Reshuffle, Refly Harun: Dia Pasti Mau, Jokowi Tertarik?
"Kalau kita lihat beberapa tahun terakhir, posisi Pak Jokowi sangat kuat, sehingga apapun yang diinginkan beliau itu umumnya disetujui DPR. Termasuk hal-hal yang tidak populer, misalnya omnibus law dan terakhir adalah Revisi Undang-undang Pemilu yang sudah digodok DPR tetapi kemudian ditarik," papar Burhanuddin.
"Dalam kasus sekarang, sepertinya desain awal Presiden Jokowi untuk memisahkan Kementerian Pendidikan dengan Ristekdikti itu tidak sesuai dengan rencana," jelasnya memberi contoh.
Ia menilai desain awal Jokowi adalah pendidikan menjadi hulu dan riset-teknologi menjadi hilir.
Namun akibat situasi pandemi Covid-19, banyak hal harus diubah.
Perbaikan ekonomi menjadi prioritas.
"Akibat kebutuhan untuk menarik investasi dan memulihkan ekonomi pasca-Covid, membuat Presiden Jokowi ingin menaikkan kelas Badan Penanaman Modal menjadi kementerian," jelas Burhanuddin. (TribunWow.com/Brigitta)
Baca berita terkait reshuffle lainnya