Breaking News:

Terkini Nasional

Saat Teroris Ngaku Jadi Anggota FPI, Pengamat Duga Adanya Tujuan Politis: Mungkin Terzalimi

Pengamat terorisme Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habib membeberkan dugaan soal pengakuan terduga teroris, Zainal Anshori.

YouTube Kompas TV
Pengamat terorisme Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habib dalam kanal YouTube Kompas TV, Rabu (31/3/2021). Ia menduga serangan ini merupakan rangkaian dari bom di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) lalu. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat terorisme Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habib membeberkan dugaan soal pengakuan terduga teroris, Zainal Anshori.

Sebelumnya, Zainal Anshori mengaku sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI).

Terkait pengakuan tersebut, Ridwan menduga ada motif politik di balik pernyataan sang teroris.

"Kita cek belum ada informasi bahwa mereka bergabung dengan JAD," jelas Ridwan dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (8/4/2021).

"Penelitian kami sementara, ini terorisme politik."

Foto ilustrasi: Terduga terorisme yang ditangkap di Makassar, Sulawesi Selatan, dipindahkan ke Jakarta oleh kepolisian Indonesia, Kamis (4/2/2021).
Foto ilustrasi: Terduga terorisme yang ditangkap di Makassar, Sulawesi Selatan, dipindahkan ke Jakarta oleh kepolisian Indonesia, Kamis (4/2/2021). (AFP/INDRA ABRIYANTO)

Baca juga: Sekelompok Orang Tuding Kasus Terorisme Rekayasa, Polri: Sengaja Membuat Masyarakat Jadi Bingung

Baca juga: Eks Napi Terorisme Ngaku Heran ZA Nekat Serang Mabes Polri Cuma Pakai Senapan Angin: Stres atau Apa?

Menurut Ridwan, motif Zainal dan terorisme yang terjadi di Makassar sangat berbeda.

Terorisme di Makassar disebutnya didasari karena pemahaman ideologis.

Sedangkan Zainal disebutnya memiliki motif khusus terkait politik.

Tak hanya itu, ia melihat Zainal seolah merasa terzalimi hingga akhirnya merencakan tindakan teror.

"Jadi, motivasinya berbeda sekali dengan serangan di Maksaar, dan Zakiah Aini (ZA)," sambung Ridwan.

"Kalau yang ini, motivasinya tampaknya politis. Mereka merasa mungkin terdzalimi, pimpinan mereka didzalimi."

Lebih lanjut, berdasarkan penelitiannya, para terorisme tersebut sudah keluar dari FPI sebelum melakukan teror.

"Data-data yang kita teliti yang menjadi teroris itu biasanya keluar dulu dari FPI," tutur Ridwan.

Pernyataan FPI

Kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar menolak organisasi masyarakat (ormas) yang ia wakili disangkutkan dengan terorisme.

Halaman
123
Tags:
TerorisFront Pembela Islam (FPI)Universitas Indonesia (UI)Makassar
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved