Terkini Nasional
Saat Teroris Ngaku Jadi Anggota FPI, Pengamat Duga Adanya Tujuan Politis: Mungkin Terzalimi
Pengamat terorisme Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habib membeberkan dugaan soal pengakuan terduga teroris, Zainal Anshori.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Pengamat terorisme Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habib membeberkan dugaan soal pengakuan terduga teroris, Zainal Anshori.
Sebelumnya, Zainal Anshori mengaku sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI).
Terkait pengakuan tersebut, Ridwan menduga ada motif politik di balik pernyataan sang teroris.
"Kita cek belum ada informasi bahwa mereka bergabung dengan JAD," jelas Ridwan dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (8/4/2021).
"Penelitian kami sementara, ini terorisme politik."

Baca juga: Sekelompok Orang Tuding Kasus Terorisme Rekayasa, Polri: Sengaja Membuat Masyarakat Jadi Bingung
Baca juga: Eks Napi Terorisme Ngaku Heran ZA Nekat Serang Mabes Polri Cuma Pakai Senapan Angin: Stres atau Apa?
Menurut Ridwan, motif Zainal dan terorisme yang terjadi di Makassar sangat berbeda.
Terorisme di Makassar disebutnya didasari karena pemahaman ideologis.
Sedangkan Zainal disebutnya memiliki motif khusus terkait politik.
Tak hanya itu, ia melihat Zainal seolah merasa terzalimi hingga akhirnya merencakan tindakan teror.
"Jadi, motivasinya berbeda sekali dengan serangan di Maksaar, dan Zakiah Aini (ZA)," sambung Ridwan.
"Kalau yang ini, motivasinya tampaknya politis. Mereka merasa mungkin terdzalimi, pimpinan mereka didzalimi."
Lebih lanjut, berdasarkan penelitiannya, para terorisme tersebut sudah keluar dari FPI sebelum melakukan teror.
"Data-data yang kita teliti yang menjadi teroris itu biasanya keluar dulu dari FPI," tutur Ridwan.
Pernyataan FPI
Kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar menolak organisasi masyarakat (ormas) yang ia wakili disangkutkan dengan terorisme.