Terkini Daerah
Update Dampak Siklon Tropis Seroja di NTT, Paling Banyak Korban Jiwa di Alor Ada 98 Orang Hilang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan informasi terbaru terkait siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan informasi terbaru terkait siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dilansir TribunWow.com, hal itu diketahui melalui unggahan di akun Instagram resmi @bnpb_indonesia, Rabu (7/4/2021).
Update terakhir dilakukan pada 6 April 2021 pukul 15.00 WIB.

Baca juga: 3 Bencana Melanda NTT selama 3 Hari Berturut: Banjir Lahar Dingin, Siklon Tropis, Kapal Karam
Siklon tropis di NTT menyebabkan angin kencang, tanah longsor, banjir bandang, dan banjir di 11 kabupaten/kota.
Kabupaten/kota yang terdampak adalah Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan (TTS), Ende, dan Kota Kupang.
Total korban jiwa akibat bencana tiga hari berturut-turut tersebut sebanyak 86 orang.
Sementara itu 98 orang masih dinyatakan meninggal.
Korban lainnya adalah 146 orang luka-luka dan 2.683 jiwa terdampak.
Kerugian material yang ditimbulkan adalah 1.992 rumah terdampak dengan rincian109 rumah rusak ringan, 133 rumah rusak sedang, dan 498 rumah rusak berat.
Lalu 84 fasilitas umum terdampak, 1 fasilitas umum rusak ringan, dan 44 fasilitas umum rusak berat.
Baca juga: Warga Ungkap Ngerinya Banjir disertai Longsor di NTT, Lihat Mayat di Atas Kasur Hanyut ke Laut
Berikut daftar dampak yang ditimbulkan siklon tropis Seroja di 10 kabupaten/kota.
1. Kota Kupang
1 orang meninggal, 743 KK / 2.190 orang terdampak, 10 unit rumah rusak sedang, 657 unit rumah terdampak.
2. Kabupaten Ngada
1 orang luka-luka, 6 KK terdampak, 4 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah rusak sedang, 1 fasilitas umum terdampak.
3. Kabupaten Alor
17 orang meninggal dunia, 2 orang luka, 29 orang hilang, 21 unit rumah rusak berat, 106 unit rumah rusak berat, 6 fasilitas umum rusak berat, 1 fasilitas umum rusak ringan, 11 fasilitas umum terdampak.
4. Kabupaten Malaka
2 orang meninggal dunia, 1.154 unit rumah terdampak, 65 fasilitas umum terdampak.
Baca juga: Banjir dan Longsor di NTT, Warga Tewas Tertimbun Longsoran hingga Ratusan Lainnya dalam Pencarian
5. Kabupaten Sumba Timur
1.803 KK / 7.212 orang mengungsi, 109 KK / 475 orang terdampak, 7 fasilitas umum terdampak, 6. Kabupaten Sumba Barat, 63 KK / 284 orang mengungsi, 54 unit rumah terdampak.
7. Kabupaten Ende
1 orang meninggal dunia, 30 unit rumah terdampak.
8. Kabupaten Rote Ndao
153 KK / 672 orang mengungsi, 12 unit rusak berat.
9. Kabupaten Lembata
16 orang meninggal dunia, 51 orang hilang, 958 orang mengungsi, 98 orang luka dan dirawat, 224 unit rumah rusak berat, 75 unit rumah rusak sedang, 15 unit rumah rusak ringan, 15 jembatan terputus.
10. Kabupaten Flores Timur
49 orang meninggal dunia, 23 orang luka-luka, 23 orang hilang, 256 orang mengungsi, 218 KK terdampak, 82 unit rumah rusak berat, 34 unit rumah rusak ringan, 97 unit rumah terdampak, 8 unit fasilitas umum rusak berat.
3 Bencana Melanda NTT selama 3 Hari Berturut
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi korban serangkaian bencana alam yang terjadi selama beberapa hari terakhir.
Dilansir TribunWow.com, tercatat bencana banjir bandang, banjir lahar dingin, longsor, siklon tropis, serta kapal tenggelam terjadi di provinsi tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca dengan intensitas hujan ringan hingga lebat akan terjadi di Selasa (6/4/2021) sampai Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Update Banjir Bandang di Flores Timur, Evakuasi Terkendala Angin Kencang dan Ketersediaan Alat
Potensi hujan petir diprediksi akan melanda Rote Ndao, seperti yang dikutip dari Pos-Kupang.com.
Kawasan lainnya juga akan terdampak cuaca buruk, yakni Timor Tengah Selatan (TTS), Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Kabupaten Kupang.
Potensi banjir dan tanah longsor juga diperingatkan BMKG.

1. Bibit Siklon Tropis
Dikutip dari Tribunnews.com, penyebab terjadinya cuaca buruk dan bencana alam di NTT adalah bibit siklon tropis 99S di Kepulauan Rote.
Siklon tropis 99S ini diberi nama Seroja oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) jakarta.
"Saat bibit saja sudah menimbulkan bencana, apabila benar-benar menjadi siklon, maka dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat risikonya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Minggu (4/4/2021).
Keberadaan bibit siklon tropis ini menimbulkan cuaca ekstrem berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, hingga bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah di NTT.
Diperkirakan keberadaan bibit siklon ini akan bertahan 24 jam.

Baca juga: Nasib Pemotor yang Terjatuh dan Terseret saat Melawan Derasnya Arus Banjir, Videonya Viral
2. Banjir Lahar Dingin Gunung Ile Lewotolok
Dikutip dari Kompas.com, banjir lahar dingin di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT terjadi akibat letusan Gunung Ile Lewotolok, Minggu (4/4/2021).
Akibatnya 19 orang tewas dan 46 warga menghilang, seperti yang dikonfirmasi Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday.
Sejumlah desa terdampak banjir dan tanah longsor, yakni Desa Lama Wolo dan Desa Waimata di Kecamatan Ile Ape Timur, lalu Desa Amakaka di Kecamatan Ile Ape.
Sementara itu warga yang hilang masih dalam proses pencarian.
Proses pencarian terkendala aliran listrik yang mati dan hujan deras disertai angin kencang.
3. KMP Jatra 1 Tenggelam
Dikutip dari Pos-Kupang.com, KMP Jatra 1 tenggelam di Pelabukan Bolok, Kota Kupang, NTT pada Senin (5/4/2021).
Diduga gelombang kencang membuat kapal terombang-ambing di dermaga hingga akhirnya karam.
Diketahui KMP Jatra 1 ini baru saja diresmikan pelayarannya oleh Gubernur NTT Viktor B Laiskodat, Rabu (10/3/2021) lalu.
Kapal ini melayani rute Kupang-Rote. (TribunWow.com/Brigitta)