Breaking News:

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, KNKT Bakal Lakukan Pembacaan Data, Kapan Diumumkan?

Kotak hitam atau black box berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akhirnya ditemukan. Ini penjelasan KNKT.

Tribunnews/Herudin
Puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berada di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, untuk dilakukan pemeriksaan, Sabtu (16/1/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kotak hitam atau black box berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akhirnya ditemukan, Selasa (30/3/2021) malam.

Setelah ditemukan, Komite Nasional Keselamatan Transortasi (KNKT) akan melakukan pembacaan data CVR pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021.

Sebelumnya, flight data recorder (FDR) yang sudah ditemukan beberapa waktu lalu.

Prajurit TNI AL memindahkan kantong berisi temuan puing ke KRI Tenggiri-865 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pada hari keempat pencarian tim SAR menambah satu kapal untuk memperkuat operasi pencarian korban, puing, dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 menjadi 54 kapal.
Prajurit TNI AL memindahkan kantong berisi temuan puing ke KRI Tenggiri-865 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pada hari keempat pencarian tim SAR menambah satu kapal untuk memperkuat operasi pencarian korban, puing, dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 menjadi 54 kapal. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Baca juga: BREAKING NEWS - CVR Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh Akhirnya Ditemukan

Ketua KNKT Soejanto Tjahjono mengatakan, CVR akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan proses pembacaan data selama tiga sampai tujuh hari.

Setelah itu, kata Soerjanto, pihaknya akan mencocokan data dengan FDR untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam kokpit pesawat Sriwijaya.

"Tanpa CVR, memang dalam kasus Sriwijaya SJ-182 ini akan sangat sulit menentukan penyebab jatuhnya pesawat," papar Soerjanto di Dermata JICT, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Namun, Soerjanto tidak dapat mengatakan kapan hasil pembacaan data secara lengkap untuk diumumkan ke publik, terkait penyebab pasti jatuhnya Sriwijaya di Perairan Kepulauan Seribu.

"Kami belum bisa ngomong, tapi FDR sudah kami dapat dan CVR juga dalam keadaan bagus," ucapnya.

CVR Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan sebelum 16 Jam Operasi Pencarian Dihentikan

Kapal penghisap lumpur berjenis TSHD King Arthur 8, memiliki jasa besar dalam penemuan Cockpit Voice Recorder atau CVR pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021.

Kapal tersebut biasanya digunakan untuk kegiatan reklamasi, tetapi kini berhasil menyedot CVR yang berada di dalam lumpur sedalam satu meter dari dasar laut.

CEO PT Acorr Energi Asia Alex Corry yang merupakan pemilik Kapal King Arthur 8 menjelaskan, dua minggu sebelum operasi pencarian CVR dihentikan, KNKT menyampaikan ke pihak Sriwijaya membutuhkan kapal penghisap lumpur atau kapal keruk.

"Kapal penghisap lumpur ini mulai bekerja pada Rabu pekan lalu pukul 14.00 WIB. Kami sisir di koordinat 90x90 meter dan kami hisap pasirnya," papar Alex di Dermaga JICT, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Setelah dilakukan penyedotan lumpur berhari-hari, kata Alex, Kapal King Arthur 8 berhasil menemukan CVR di kedalaman 1 meter dari dasar laut pada pukul 20.00 WIB, Selasa (30/2/2021).

"Area itu sudah dilewati, namun kan bendanya di bawah lumpur dan pasir laut. Jadi kalau penyelam tidak kelihatan, mencarinya pasir disedot dulu satu sampai dua meter," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Cockpit Voice RecorderSriwijaya Air SJ 182Pesawat Sriwijaya Air JatuhSriwijaya AirKNKTKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved