Ledakan di Gereja Katedral Makassar
Soal Temuan Atribut FPI di Rumah Jaringan Teroris, BNPT: Fakta Empiris Beberapa Anggota Terlibat
Direktur Penegakan Hukum BNPT Eddy Hartono mengonfirmasi temuan atribut ormas Front Pembela Islam (FPI) di rumah terduga teroris.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
"Apa tujuannya? Ini 'kan programnya Hambali yang sekarang dipenjara di Guantanamo, senior saya di Afganistan," jelas Ali.
"Apa tujuannya? Hanya memberi peringatan kepada umat Kristen akan kejadian Ambon dan Poso. Jadi waktu itu hanya memberi peringatan," lanjut terpidana Bom Bali I ini.
Baca juga: Sedang Zikir, Ustaz Zacky Mirza Kaget Dengar Dentuman Bom di Katedral Makassar: Bunyi Jeder
Ia mengakui perbuatannya telah meneror masyarakat, terutama terkait isu SARA yang berkembang di Ambon dan Poso.
"Maka bom yang kami buat bom yang kecil-kecil. Kami letakkan di tempat yang kosong karena hanya memberi peringatan umat Kristen mengenai kejadian Ambon dan Poso," kata Ali.
"Walaupun akhirnya kami instrospeksi," jelasnya.
Ali menyebut dirinya telah menyadari tujuan aksi teror tidak dapat dibenarkan, apapun alasannya.
"Bukan kami pribadi, tapi jaringan kami, Jamaah Islamiyah (JI), pada waktu itu ketika kami diketahui sebagai pelaku, kami dihabisi," ungkap Ali.
"Artinya adalah aksi jihad yang semacam itu adalah salah, enggak benar," tegasnya.
"Jadi kita saja sebagai pelaku masih pro dan kontra. Apalagi masyarakat," tambah Ali. (TribunWow.com/Brigitta)