Ledakan di Gereja Katedral Makassar
Soal Temuan Atribut FPI di Rumah Jaringan Teroris, BNPT: Fakta Empiris Beberapa Anggota Terlibat
Direktur Penegakan Hukum BNPT Eddy Hartono mengonfirmasi temuan atribut ormas Front Pembela Islam (FPI) di rumah terduga teroris.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
"Ini hasil yang memang sekarang masih dalam penyelidikan aparat penegak hukum," tambah dia.
Eddy menyinggung JAD terafiliasi dengan kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Mereka sudah melakukan baiat terhadap ISIS.
Seorang anggota JAD juga bertanggung jawab atas bom bunuh diri di sebuah gereja katedral di Jolo, Filipina pada 2015 silam.
Lihat videonya mulai dari awal:
Ali Imron Ungkap Dugaan Motif Bom Bunuh Diri
Mantan terpidana teroris Ali Imron mengungkapkan dugaan terkait motif bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) lalu.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Senin (29/3/2021).
Diketahui kedua pelaku bom bunuh diri yang merupakan pasangan suami istri, yakni L dan YSR.
Baca juga: Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar, Tinggalkan Surat Wasiat hingga Dinikahkan Teroris JAD
Awalnya, Ali mengungkapkan saat ini masih banyak anggota kelompok teror yang ingin melakukan bom bunuh diri.

Ali mengungkapkan dirinya juga pernah melakukan serangan ke gereja-gereja dengan motif menyebarkan teror.
"Kami mengebom gereja itu ada tujuannya," ungkap Ali Imron.
Motif itu terkait rencana gembong teroris Hambali alias Riduan Islamuddin.
Hambali dikenal sebagai terpidana kasus Bom Bali pada 2002, dan sekarang ia ditahan di Guantanamo, Kuba.