Terkini Daerah
Sempat Ngobrol Ini ke Pelaku, Satpam Tetangga Tak Curiga Kuli sedang Bongkar Rumah: Santai Gitu
Sekuriti Sukarno Aji mengungkapkan kesaksiannya saat momen pembongkaran dan pencurian rumah mewah di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Sekuriti Sukarno Aji mengungkapkan kesaksiannya saat momen pembongkaran dan pencurian rumah mewah di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Dilansir TribunWow.com, kasus tersebut menjadi viral karena tidak hanya barang berharga yang dibawa pencuri, tetapi juga perabotan, lantai, kusen, hingga lampu dan peralatan rumah lainnya.
Diketahui rumah dalam kondisi kosong sehingga para kuli bangunan yang diduga diminta membongkar hunian itu leluasa beraksi.

Baca juga: Fakta Rumah Mewah Dibongkar Maling, Satpam Tetangga: Keluar Masuk Mobil Bawa Sofa dan Kasur
Menurut Sukarno, para kuli bangunan sudah sekitar dua minggu melakukan pembongkaran yang dikira para tetangga sebagai renovasi rumah.
Ia juga berulang kali saling bertegur sapa dengan para kuli karena tidak merasa curiga.
"Ya, bertegur sapa kalau saya lagi beli air atau apa. Kalau di sini negur," papar Sukarni Aji, dalam tayangan Kompas Siang, Senin (22/3/2021).
"'Kerja, Mas?', 'Beli air, Pak?', 'Beli makan, Pak?', gitu tiap hari. Kita enggak curiga ini dirampok. Setahu saya renovasi rumah," katanya.
Sempat ada mobil pengangkut barang yang salah masuk ke tanah tetangga yang dijaga Sukarno.
"Hari Senin itu satu mobil mau masuk ke tanah yang saya jaga. Saya bilang jangan parkir di sini, ini bukan tanah situ. Kalau mau cari puing di sebelah, lagi bongkar," katanya.
Baca juga: Viral Maling Kembalikan Motor Curian, Ditemukan Sepucuk Surat Minta Maaf Saya Khilaf Bos
Sukarno menyuruh mobil pengangkut tersebut langsung ke rumah sebelah yang sedang membongkar rumah.
Saat itu pun ia belum merasa curiga.
Pasalnya para pekerja bangunan tampak bekerja seperti biasa dan santai berbaur dengan warga sekitar.
"Akhirnya ke sini, masuk. Tapi saya enggak curiga itu mau bawa barang-barang. Normal dan santai gitu, enggak terganggu sama orang hilir-mudik," ungkap Sukarno.
"Sini banyak orang nongkrong setiap hari," tambahnya.
Dikutip dari Kompas.com, lima orang pekerja bangunan diamankan dari tempat kejadian perkara (TKP).