Terkini Nasional
Politikus PDIP Berkelit saat Ditanya soal Perjanjian Batu Tulis antara Prabowo-Mega: Tak Pernah Ada
Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira enggan menjawab tentang Perjanjian Batu Tulis yang pernah dibentuk antara PDIP dengan Partai Gerindra.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
"Jadi secara statistik itu sebenarnya kita tidak bisa secara konklusi bisa memutuskan," tambahnya.
Selain itu perbedaan persentase yang didapat masing-masing tokoh tidak signifikan.
"Lagi-lagi ini menunjukkan betapa dinamisnya pertarungan elektoral terutama di mata kaum muda," komentar Burhanuddin.
Menurut pengamat politik tersebut, hasil survei ini tidak menunjukkan elektabilitas Prabowo secara keseluruhan pada semua populasi.
Baca juga: Arief Poyuono Lantang Minta Jokowi 3 Periode: Dukung Presiden, Bukannya Malah Bikin Timses Capres
"Tetapi memang kalau kita bandingkan dengan populasi umum, Pak Prabowo lebih unggul. Bahkan Lembaga Survei Indonesia itu sudah merilis survei Pak Prabowo itu ada di kisaran 23-24 persen," ungkapnya.
"Pertanyaannya mengapa? Memang lagi-lagi tergantung referensi komparatifnya," jelas Burhanuddin.
Di mata anak muda Prabowo memang tidak dianggap sebagai calon presiden 2024 yang tepat, tetapi dalam populasi keseluruhan Prabowo masih unggul.
Selain itu, hal ini bergantung pada tokoh yang dibandingkan dengan Prabowo.
Misalkan Prabowo disandingkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), persentase anak muda akan lebih memilih Prabowo.
Namun jika dibandingkan dengan figur yang lebih muda seperti Anies Baswedan hingga Sandiaga Uno, anak muda akan cenderung memilih tokoh-tokoh pejabat publik tersebut.
Burhanuddin mengungkapkan sebabnya.
"Tetapi kalau dibandingkan figur-figur yang lebih muda, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, pemilih muda lebih memilih yang lebih fresh," kata Burhanuddin. (TribunWow.com/Brigitta)