Tim Indonesia Mundur dari All England
Perlakuan Diskriminatif BWF di All England Berujung Gugatan Internasional, KOI: Ganti Presiden Saja
Ketua Umum Raja Sapta Oktohari menyatakan sikap setelah tim badminton Indonesia ditarik mundur dari Yonex All England 2021.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
"Ini akan menjadi preseden negatif, apalagi kita mau menghadapi olimpiade. Kalau ini bisa diteruskan nanti, bahaya," katanya.
Diketahui saat ini bergulir gerakan kok hitam atau black shuttlecock untuk menunjukkan simpati kepada pemain Indonesia yang terpaksa pulang tanpa bertanding.
"Sehingga kami ingin mengimbau seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh masyarakat dunia khususnya pecinta badminton jangan berhenti dengan gerakan black shuttlecock supaya dunia tahu atas ketidakprofesionalan pengurus BWF," tegas Raja.
Lihat videonya mulai menit 5.45:
Media Asing Soroti Amukan Warganet
Sejumlah media asing turut menyoroti polemik ditariknya tim Indonesia dari Yonex All England 2021.
Dilansir TribunWow.com, keputusan Badminton World Federation (BWF) itu menuai reaksi keras warganet Indonesia.
Bahkan akun Instagram BWF menutup kolom komentar setelah diserbu warganet.

Baca juga: Ikut Didepak dari All England bersama Tim Indonesia, Pemain Turki Neslihan Yigit: Ini Tidak Adil
Dalam pemberitaannya, AFP menyebut 'Struck by lightning' - Indonesia anger over All England badminton withdrawal ('Bagai disambar petir' - Kemarahan warga Indonesia dengan mundurnya dari tim badminton dari All England).
Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainudin Amali menyebut penarikan tim Indonesia itu layaknya hukuman dan ketidakadilan dari penyelenggara acara.
AFP mengutip Zainudin yang menyebut Indonesia memiliki potensi yang ditakuti negara lain dalam ajang turnamen tersebut.
Sementara itu, sejak isu ini bergulir mulai Kamis (18/3/2021), pengguna sosial media meluapkan kemaran mereka secara online.
Akun media sosial BWF diserbu dengan kritik keras.
"Jika negara lain menang tanpa Indonesia, di mana kebanggaannya?" tulis warganet.