Tim Indonesia Mundur dari All England
BWF Nyatakan Nasib Atlet Turki di All England Kini Sama dengan Tim Indonesia, PBSI: Sudah Walkover
Pebulu tangkis tunggal putri asal Turki, Neslihan Yigit, dinyatakan walkover atau mundur dari ajang Yonex All England 2021.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pebulu tangkis tunggal putri asal Turki, Neslihan Yigit, dinyatakan walkover atau mundur dari ajang Yonex All England 2021.
Dilansir TribunWow.com, keputusan itu disampaikan Badminton World Federation (BWF).
Diketahui Yigit dan Tim Indonesia menumpangi pesawat yang sama dari Istanbul, Turki menuju Birmingham, Inggris.

Baca juga: KBRI London Upayakan Lobi demi Tim Indonesia Kembali di All England, Kemenkes Inggris Masih Bungkam
Terindikasi seorang penumpang dalam pesawat tersebut dites positif Covid-19, sehingga Yigit dan tim Indonesia dinyatakan masuk dalam tracing oleh National Health Service (NHS) Inggris.
Staf Humas dan Media Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Fellya Hartono membenarkan hal tersebut dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Kamis (18/3/2021).
"Untuk pemain Turki, tadi pagi saya masih melihat nama pemain Turki tunggal putri ini tadi masih ada di jadwal," ungkap Fellya Hartono.
"Tapi sekitar setengah jam satu jam yang lalu, namanya di jadwal sudah walkover statusnya," lanjutnya.
Walaupun begitu, Felia menyebut tidak tahu alasan BWF turut mencabut partisipasi Yigit dari ajang All England.
"Tapi saya juga tidak tahu apakah status walkover ini karena berkaitan dengan kasus yang sama dengan tim Indonesia kemarin atau ada hal lain yang membuat dia walkover," paparnya.
"Untuk status dia, kami tidak tahu," lanjut Fellya.
Baca juga: Atlet Turki Tetap Main di All England saat Indonesia Mundur, Menpora: BWF Harusnya Pertanyakan
Mengenai kelanjutan nasib tim Indonesia yang kini menjalani isolasi mandiri, Fellya menyebut pihak PBSI sudah melayangkan protes.
PBSI berharap masih ada cara bagi tim Indonesia dapat bertanding.
"Sudah. Dari PBSI sendiri kami sudah mengirimkan surat protes ke BWF. Lebih tepatnya kami meminta kejelasan apakah ada upaya yang bisa kami lakukan atau mereka lakukan untuk kami tetap bisa melanjutkan pertandingan ini," kata Fellya.
Ia membandingkan dengan kasus Thailand Open di mana ada pemain yang dinyatakan positif Covid-19, tetapi masih dapat mengikuti pertandingan dengan jadwal yang diundur.
"Melihat kasus di Thailand Januari lalu di mana ada pemain India yang terkonfirmasi positif saat awal-awal pertandingan dan dia ditarik dari pertandingan," kata Fellya.
"Tapi saat dites ulang, hasil tesnya negatif dan pemain India ini diperbolehkan untuk kembali bertanding dan jadwalnya ditunda," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 4.30:
KBRI London Upayakan Lobi
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Inggris akan mengupayakan lobi demi kembalinya tim badminton Indonesia di turnamen Yonex All England 2021 di Birmingham.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan dalam rilis di laman resmi kemlu.go.id, Kamis (18/3/2021).
Diketahui seluruh anggota tim badminton Indonesia dipaksa mengundurkan diri karena terindikasi menggunakan pesawat yang sama dengan seorang penumpang yang positif Covid-19.
Baca juga: Terungkap Fakta Pemain Turki yang Satu Pesawat dengan Tim Indonesia Tetap Berlaga di All England
Hal itu kemudian mendapat protes keras dari anggota tim dan warganet Indonesia.

Berikut pernyataan lengkap KBRI London.
1. Terkait dengan adanya pemberitaan kewajiban karantina bagi tim Indonesia di Yonex All England 2021 di Birmingham, Inggris yang akibatkan tidak dapat dilanjutkannya partisipasi tim dalam pertandingan tersebut, KBRI telah melakukan koordinasi intens dengan Ketua Timnas All England Ricky Soebagja dan Kemenpora.
2. Menlu RI juga telah memberikan arahan yang jelas untuk memastikan tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap partisipasi atlit bulutangkis Indonesia pada turnamen All England tersebut.
3. Di saat yang sama, Dubes RI di London Desra Percaya sudah melakukan kontak langsung kepada Dubes Inggris di Jakarta, Owen Jenkins dan meminta agar beliau melakukan intervensi ke National Health Services (NHS) / otoritas kesehatan Inggris untuk:
- memastikan alasan dan narasi kewajiban isolasi mandiri 10 hari;
- tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap atlit Indonesia; dan
- opsi kemungkinan dilakukan tindakan yang mungkinkan atlit Indonesia lanjutkan kompetisi di All England.
Baca juga: PBSI Ungkap Kejanggalan soal Indonesia Mundur dari All England, Manajer: Ada yang Tak Dapat Email
4. Pagi ini KBRI akan melakukan pendekatan langsung kepada otoritas Inggris, utamanya NHS, dan juga BWF sebagai penyelenggara dengan pesan yang sama sebagaimana disampaikan Dubes RI kepada Dubes Inggris di Jakarta.
5. Pada jam 11.00 GMT/18.00 WIB tanggal 18 Maret 2021, KBRI dan Ketua Timnas Pak Ricky Subagja akan selenggarakan joint press melalui zoom dengan link yang akan disampaikan oleh Tim Media Kemlu.
6. Sebagai catatan, pada saat ini Pemerintah Inggris masih memberlakukan lockdown dan pengaturan protokol kesehatan yang ketat mengingat angka penularan Covid-19 yang relatif masih tinggi. Turnamen All England pun diselenggarakan dengan pengaturan khusus, ketat dan tertutup tanpa penonton.
Sementara itu diketahui Kementerian Kesehatan Inggris (National Health Service atau NHS) belum memberikan keterangan apapun hingga Kamis sore. (TribunWow.com/Brigitta)