Terkini Dareah
Kronologi Penemuan Polisi yang Dinyatakan Hilang 17 Tahun Jadi Korban Tsunami, Kini Tinggal di RSJ
Seorang polisi bernama Asep, akhirnya ditemukan oleh keluarganya setelah hilang selama 17 tahun.
Editor: Claudia Noventa
“Pada saat mereka datang Abrip Asep tidak merespon dengan normal. Hal itu bisa dimaklumi. Sampai sejauh ini pihak rumah sakit telah mencocokan ciri fisik serta ciri lainnya dan mendekati ciri seorang Abrip Asep. Kecocokan ini masih perlu koordinasi dengan pihak keluarganya di Palembang,” terang Safrizal menjelaskan ke Serambinews.com.
Dikabarkan di Instagram
Sebelumnya, informasi ini dibagikan oleh akun Instagram @ndorobeii hari ini, 17 Maret 2021.
Informasi ini didapat dari seorang anggota polisi dengan nama akun @yuri_mbeling.
Gembira bercampur bingung saat seorang sahabat menginformasikan telah ditemukan seorang personil Polisi bernama Asep yang bertugas sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh dan bertugas sebagai Poskotis Brimob Peukan Banda Aceh tahun 2004.
Saat itu Asep masih sebagai Bhayangkara Muda dan menyemat pangkat sebagai Ajun Brigadir Polisi (Abrip).
Beliau adalah lulusan Sekolah Tamtama Polri tahun 1999/2000.
Pada saat terjadi Tsunami yang mengguncang Aceh pada tahun 2004 beliau sedang bertugas pada posko pengamanan mengingat waktu itu Aceh sedang bergejolak politik dengan adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Tsunami pagi itu menyapu bersih posko tempat Asep bertugas bersama seluruh bangunan lainnya yang ada hingga rata tanah dan menelan korban jiwa hingga puluhan ribu jiwa.
Asep dilaporkan hilang sebagai akibat bencana Tsunami Aceh dan digelar sebagai Abrip Anumerta Asep.
Perasaaan haru para sahabat di Polda Aceh saat ada informasi dari pihak rumah sakit Jiwa Zaenal Abidin Banda Aceh kalau salah satu pasiennya diduga adalah personil Polri.
Bripka Indra bersama rekan-rekannya langsung kerumah sakit dan mendapati Asep sedang berada ditengah para pasien ODGJ.
Baca juga: Bongkar Pengakuan Pemimpin Hakekok, Polisi Sebut Para Pengikut Ternyata Hidup Susah, Hidup Nomaden
Saat mereka datang Abrip Asep tidak merespon dengan normal. Hal inipun bisa dimaklumi.
Sampai sejauh ini pihak rumah sakit telah mencocokkan ciri fisik serta ciri lainnya dan mendekati ciri seorang Abrip Asep.
Kecocokan ini masih perlu koordinasi dengan pihak keluarganya di Palembang.