Breaking News:

Terkini Daerah

Bongkar Pengakuan Pemimpin Hakekok, Polisi Sebut Para Pengikut Ternyata Hidup Susah, Hidup Nomaden

Para pengikut aliran Hakekok Balakasuta Pandeglang, Banten, selama ini ternyata hidup susah.

Istimewa via TribunBanten.com
Para pengikut alira Hakekok diserahkan ke Pondok Pesantren Ponpes Roudlotul Ulum, Abuya Muhtadi, di Kecamatan Cidahu, Pandeglang, Senin (15/3/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Para pengikut aliran Hakekok Balakasuta selama ini ternyata hidup susah.

Dilansir TribunWow.com, mereka bahkan harus hidup berpindah-pindah tempat hingga bekerja serabutan untuk menyambung hidup.

Hal itu diungkapkan Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi, Selasa (16/3/2021).

Polres Pandeglang telah mengamankan 16 orang yang sempat viral melakukan praktik mandi bareng aliran Hakekok di sebuah kali.
Polres Pandeglang telah mengamankan 16 orang yang sempat viral melakukan praktik mandi bareng aliran Hakekok di sebuah kali. (YouTube TribunbatamID)

Baca juga: 4 Fakta Aliran Hakekok, Sudah Ada sejak 1980, Eksis di Pandeglang 2018 dengan Nama Blokosuto

Baca juga: Masuk Pesantren, Pemimpin Aliran Hakekok Kepergok Lakukan Ritual, Bupati: Petugas Masuk Dia Kaget

Sebelumnya, polisi menangkap 16 pengikut aliran Hakekok di Pandenglang, Banten.

16 pengikut tersebut kepergok tengah menjalankan ritual mandi bersama untuk mendatangkan rezeki.

Sebelum ditangkap, ternyata mereka mengalami kesulitan ekonomi.

Menurut Hamam, pemimpin aliran Hakekok, Abah Arya, mengakui kehidupannya dan para pengikut jauh dari layak.

Mereka hidup berpindah tempat dan tak jarang menumpang tidur di rumah anggota kelompok.

"Kehidupan mereka itu nomaden (berpindah-pindah,-red). Perekonomian juga sangat sulit, karena apa yang mereka lakukan itu juga salah," jelas Hamam, dikutip dari TribunBanten.com, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Nasib Pengikut Aliran Hakekok seusai Terciduk Mandi Bareng, Ketua Bakorpakem: Pemahaman Agama Kurang

Baca juga: Temuan Polisi di Rumah Pimpinan Hakekok yang Ajak Mandi Bersama secara Telanjang untuk Hapus Dosa

Untuk menyambung hidup, para pegikut bekerja serabutan.

Ada yang menjadi pekerja di ladang orang lain.

Jika ada nelayan yang ingin melaut, sebagian dari pengikut aliran Hakekok juga ikut.

Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga masing-masing.

"Dibilang petani juga akan tetapi tidak pasti juga, karena kan serabutan dan itu kerja di ladang orang," kata Hamam.

"Ada juga yang ikut nelayan di kapal mencari ikan, tetapi hidupnya juga susah."

Halaman
12
Tags:
Aliran HakekokHakekokPandeglangBantenViral
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved