Terkini Daerah
4 Fakta Aliran Hakekok, Sudah Ada sejak 1980, Eksis di Pandeglang 2018 dengan Nama Blokosuto
Warga Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten dihebohkan dengan ritual mandi bareng yang dilakukan aliran Hakekok.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Warga Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten dihebohkan dengan ritual mandi bareng yang dilakukan sekelompok orang menamakan diri Hakekok Balakasuta.
Dikutip dari Tribun Banten, kelompok aliran yang diduga sesat itu mempunyai ritual mandi bareng di tempat terbuka tanpa busana.
Tak hanya pria dan wanita dewasa, sejumlah anak juga ikut melakukan.

Baca juga: Masuk Pesantren, Pemimpin Aliran Hakekok Kepergok Lakukan Ritual, Bupati: Petugas Masuk Dia Kaget
Bagi mereka, ritual tersebut dapat menghapus dosa-dosa yang pernah dilakukan.
Aliran Hakekok beserta ritual tersebut sontak mengejutkan warga Pandeglang yang diketahui sangat religi dan kental dengan ajaran syariat islam.
Berikut fakta selengkapnya:
1. Sudah Eksis sejak 1980
Bagaimanan aliran Hakekok masuk dan eksis di Pandeglang?
Kelompok Hakekok mulai eksis di Pandeglang sejak 2018 setelah seorang warga dengan sapaan Abah Arya (52) mengajarkan sejumlah ajaran yang didapat dari ayahnya, Supri, ke warga tempat tinggalnya.
Ayah dari Arya mempelajari aliran Hakekok dari seseorang bernama Hambali pada 2005 di Jasinga, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Ketua MUI Pandeglang KH Tubagus Hamdi Maan, kegiatan aliran Hakekok yang dipimpin oleh Arya di Pandeglang sudah dilakukan sejak 2015.
Saat itu, aliran tersebut bernama 'Blokosuto'.
Namun, saat itu, Arya dan kelompoknya melakukan aktivitas sejumlah ritual secara sembunyi-sembunyi.
"Sudah sejak lama, mereka itu melakukan secara tertutup dan pada saat itu tidak banyak yang mengetahui," ujarnya saat dihubungi, Senin (15/3/2021).
Setelah sang ayah meninggal, Arya mengubah nama kelompok aliran tersebut menjadi Hakekok Balakasuta.