Terkini Nasional
Termasuk soal Demokrat, Burhanuddin Sebut Ada 3 Hal yang Sebabkan Muncul Wacana Presiden 3 Periode
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi tanggapi munculnya wacana jabatan presiden tiga periode.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi tanggapi munculnya wacana jabatan presiden tiga periode.
Dilansir TribunWow.com, Burhanuddin mengatakan bahwa tidak akan ada asap jika tidak tidak ada api.
Hal itu disampaikannya dalam acara Prime Talk, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, M Qodari Usulkan Jokowi-Prabowo 2024: Polarisasi Itu Semakin Kuat
Baca juga: Rizal Ramli Ragukan Jawaban Jokowi soal Presiden 3 Periode: Mungkin Harus Pernyataan di Atas Materai
Menurutnya setidaknya ada tiga konteks yang melatari munculnya isu tersebut.
Buhanuddin menambahkan, tidak mudah menyakinkan publik, meski sebenarnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sudah menegaskan tidak akan ada amandemen UUD 1945 tentang masa jabatan presiden.
Termasuk juga sudah menyatakan tidak berminat maju untuk tiga periode.
"Kita harus melihat konteks mengapa usulan tiga periode ini terus muncul meskipun Presiden Jokowi sudah menyatakan berulang kali," ujar Buhanuddin.
"Konteksnya itu setidaknya ada tiga setting yang memunculkan isu ini," katanya.
Menurut Burhanuddin, wacana amandemen sudah dimunculkan sejak menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada 2019 lalu.
Namun lagi-lagi hal itu sudah dibantah oleh Presiden Jokowi.
"Kejadian kedua, pada saat ada sebuah diskusi dan seorang pengamat Mas Qodari itu mengusulkan tiga periode akan mulus kalau paket Jokowi digabungkan atau dipasangkan dengan Pak Prabowo," ujar Buhanuddin.
Baca juga: Isu Masa Jabatan Presiden 3 Periode, Fadjroel Rachman Ungkit Sumpah Jokowi: Bahkan demi Allah Kok
Terbaru dikatakan Burhanuddin, munculnya kembali isu akan adanya perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode adalah menyusul persoalan di Partai Demokrat.
Ia mengatakan masalah Partai Demokrat yang melibatkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, secara tidak langsung akan memuluskan wacana tersebut, andaikata nanti benar-benar disahkan.
"Kemudian yang terakhir adalah konteks pertarungan internal Partai Demokrat yang juga melibatkan salah satu orang terdekat Pak Jokowi, yaitu Pak Moeldoko," kata Burhanuddin.
"Terkait dengan kemungkinan Partai Demokrat kalau dimenangkan oleh KLB Deli Serang, itu akan menambah amunisi bagi proses untuk memuluskan jalan bagi amandemen 3 periode," pungkasnya.